Liga Italia
Culo Milik Juventus yang Menghilang, Optimisme Allegri, Kehilangan Ronaldo dan Jalur Menuju Scudetto
Juventus kehilangan Culo mereka di awal musim Liga italia 2021, sedangkan Massimiliano Allegri masih sangat optimis dengan Juventus
TRIBUNNEWS.COM - Stadion Diego Armando Maradona tidak pernah menjadi tempat yang menyenangkan bagi Juventus.
Kekalahan 2-1 atas Napoli bukan hanya semakin membenamkan Juventus, tetapi berpengaruh besar untuk Massimiliano Allegri.
Sejak pertama ditunjuk sebagai pengganti dari Andrea Pirlo, Ia gagal menunjukkan raihan apik sejauh ini.
Juventus kalah dua kali dan satu kali imbang dalam tiga pertandingan terakhir di Liga Italia, dan terjerumus di posisi 16 klasemen sementara.

Baca juga: Bursa Transfer - Upaya Chelsea Gembosi Inter, Juventus Lirik De Gea, AC Milan Gebet Messi dari Iran
Baca juga: Reaksi Fans Juventus, Ronaldo Cetak Brace untuk MU, Masalahnya Sudah Jelas Bianconeri!
"Saya telah melalui yang lebih buruk dari ini," ujar Allegri setelah pertandingan menghadapi Napoli.
"Musim masih sangat panjang, dan akan terus berjuang hingga akhir," tambahnya di The Athletic.
Betul, Juventus di era pertama kedatangan Massimiliano Allegri memang memiliki catatan minor di awal.
Tidak hingga bulan Oktober 2015, Juventus mencatatkan hasil mengesankan di Liga Italia, Si Nyonya Tua menang hanya dua kali sejak Agustus.
Tetapi di akhir musim, Juventus menjadi juara dengan 15 kemenangan beruntun.
Gol dari Kalidou Koulibaly tidak serta merta menghapus Juventus sebagai kandidat juara Liga Italia.
Namun, memang apa yang terjadi di Juventus saat ini, sangat bertolak belakang dengan perhitungan di awal musim.
Anomali besar terjadi Liga Italia, ketika juara bertahan Inter Milan kehilangan beberapa pilar seperti Achraf Hakimi, Romelu Lukaku dan nyaris kehilangan Lautaro Martinez.
Dan Antonio Conte yang memilih mengundurkan diri sebagai pelatih, membuat scudetto nampak terbuka untuk Juventus.
Tetapi semua berubah hanya dalam hitungan pekan bagi Juventus, mereka kehilangan Cristiano Ronaldo yang pulang ke Manchester United.
Ronaldo hengkang hanya berselang satu pekan setelah hasil imbang yang menyesakkan dari Udinese.
Juventus sempat unggul dua gol sebelum Wojciech Szczesny melakukan dua kesalahan yang mengakibatkan Udinese menyamakan kedudukan.
Dan hasil buruk menyusul kemudian, Empoli mencuri tiga angka dari Juventus Stadium, disusul Napoli yang mengandaskan mereka di kandang.
Juventus hanya membutuhkan momentum dan keberuntungan untuk kembali, atau culo dalam bahasa Italia.
Di laga melawan Udinese, kesalahan individu yang menjadi faktor utama, secara permainan Juventus sangat mendominasi.
Sedangkan di pertandingan melawan Empoli, sebaliknya, kemampuan individu menjadi pembeda.
Dikutip dari Statbombs, Empoli mengemas 0,88 xG,berbanding 1,51 milik Juventus.
Hanya penampilan luar biasa Guglielmo Vicario yang membuat Juventus tidak bisa menjaringkan satupun gol pada pertandingan ini.
Culo seolah menghilang di pertandingan menghadapi Napoli, unggul melalui Alvaro Morata, Juventus kebobolan karena kesalahan Szczesny yang mencatatkan awal terburuknya sejak bergabung pada 2015.
Sekali lagi, yang harus diingat, Juventus memiliki sistem yang sangat baik di era Allegri, hanya kesalahan-kesalahan individu yang menjadi pembeda.

Baca juga: Berita Juventus, Terseok Karena Kebanyakan Pemain Medioker, Incar David de Gea Ganti Szczesny
Di pertandingan melawan Napoli, Juventus tidak diperkuat satupun pemain yang bermain untuk kualifikasi Piala Dunia 2022 zona Conmebol.
Berarti ada Juan Cuadrado, Danilo, Alex Sandro, Rodrigo Bentancur dan Paulo Dyabala yang tidak bisa bermain, sedangkan semuanya adalah pilihan utama Allegri.
Di pos penjaga gawang, posisi Wojciech Szczesny memang sedang dalam pertanyaan besar setelah beberapa kebobolan Juventus yang bisa dicegah.
Tetapi, di pertandingan melawan Napoli ia menunjukkan kelasnya dengan menyelamatkan kesalahan sundulan dari Moise Kean ke arah gawang Juventus.
Dan seperti yang Walter Zenga katakan setelah laga melawan Udinese, Wojciech Szczesny tetaplah kiper papan atas.
"Yang pertama (intervensi terlambat yang menyebabkan penalti, red) adalah kesalahan kiper klasik.
"Tapi yang kedua tidak ada hubungannya dengan peran. Jika kami menganggap yang kedua kesalahan kiper, kami salah: Szczesny salah membaca situasi dan mencoba sesuatu yang berbeda dengan memainkan bola.
Wojciech Szczesny hanya perlu waktu untuk kembali ke performa terbaiknya.
Di bursa transfer, semuanya sempurna untuk Juventus, mereka berhasil mendatangkan nama yang tepat guna dan bisa menjadi pilihan utama bagi Juventus.
Manuel Locatelli, Kaio Jorge, Kean dan Mohamed Ihattaren, sudah menjadi nama yang tepat dan menjadi jawaban untuk musim yang padat bagi Juventus.
Kini, tinggal Juventus menemukan kembali Culo mereka untuk kembali ke jalur kemenangan.
Yang paling mendasar adalah bagaimana mentalitas Juventus setelah kebobolan, mereka kerap kesulitan memberikan respon setelah gawang mereka dirobek lawan.
Dan Massimiliano Allegri memberikan respon tepat dengan mengucapkan, "Kita hanya harus memikirkan apa yang harus kita lakukan, bukan tentang apa yang telah terjadi."
(Tribunnews.com/Gigih)