Liga Italia
Kebangkitan Lazio, Kehadiran Simone Inzaghi, Konsistensi Lotito, Ketajaman Immobile & Peluang Sarri
Kebangkitan Lazio di Liga Italia, Konsistensi Claudio Lotito, kecermatan Simone Inzaghi, ketajaman Ciro Immobile dan Milinkovic-Savic
Lazio menjadi tim yang sangat mematikan di lini depan, mereka mengemas 74 gol musim tersebut, hanya kalah dari Roma dan Napoli, dan berjarak 3 gol dari pemuncak klasemen.
Gli Aquoti cukup konsisten, meskipun musim 2018/2019 sempat berada di peringkat 8 klasemen, tetapi mereka tidak pernah keluar dari 5 besar klasemen.
Prestasi terbaik mereka adalah musim 2019/2020 di mana Lazio menjadi peringkat 4 akhir klasemen dan tentu prestasi Ciro Immobile sebagai peraih golden boot Eropa dengan 36 gol.
Tetapi yang tidak bisa dilupakan, mereka menjadi juara Coppa Italia pada 2018/2019 dan Supercoppa Italiana pada 2017 dan 2019.
Tidak ada lagi stadion dengan 3.000 penonton, Lazio memiliki rataan 46.000 penonton tiap berlaga di Olimpico, dan konsisten dalam 5 musim terakhir.
Romantisme antara supporter dan klub seolah kembali, hubungan keduanya merenggang ketika Lotito mengambil alih klub pada 2004.
Lotito adalah orang dengan perhitungan bisnis ketat, ia adalah orang pertama di Italia yang menarik keistimewaan Ultras terkait penjualan tiket masuk, dan membuat ultras Lazio sempat melayangkan protes karena kebijakan ini.
Ia sangat hati-hati di bursa transfer, dan menghitung tiap sen pengeluaran klub untuk gaji, operasional hingga perawatan stadion.
Tetapi tidak ada yang melupakan reaksi Lotito ketika Lazio menang atas AS Roma di final Coppa Italia 2013 melalui gol tunggal Senad Lulic di menit 71.
Lotito memeluk semua jajaran direksinya tepat di depan pemilik dan direksi AS Roma yang berada di bawah kusri VIP Stadion Olimpico.
Inilah yang menggambarkan bahwa Lotito mencintai Lazio, dan akan melakukan apapun, tetapi dengan perhitungan cermat dan mencegah kejadian awal 2000 an di mana Lazio mengalami krisis terjadi.
Di bursa transfer, sejatinya tidak ada pendekatan istimewa dari Igli Tare sebagai direktur olahraga, pendekatannya sangat konservatif untuk mendatangkan pemain.
Tetapi kebijakan ketat Claidio Lotito-lah yang membuat lazio bisa sangat strategis dan sehat secara keuangan.
Sebagai gambaran, musim 2019/2020 Juventus menjadi juara dengan transfer 84,3 juta Euro, Lazio menghabiskan 10 Juta Euro saat itu.
Tagihan gaji Lazio, hanya sebesar 72 Juta Euro, bandingkan dengan Juventus (294 Juta Euro), Inter Milan (139 juta Euro), Roma (125 Juta Euro) bahkan Napoli dan Milan dengan 109 Juta Euro.