Liga Italia
Sorotan Inter Milan, Fakta Fantastis Debut Joaquin Correa, Mimpi Jadi Nyata, Inilah Profil Tucu
Joaquin Correa mencetak dua gol pada debutnya di Inter Milan. Itulah pertama kali dalam kariernya dia mencetak dua gol dalam laga debut.
Jika itu adalah dirimu, melihat peluang terbesar yang pernah kamu dapatkan, tapi jika saat itu kamu masih berusia 11 tahun, kamu tentunya merindukan rumah, itulah yang dialami Joaquin Correa.
Joaquin Correa Lahir tanggal 13 Agustus 1994, Joaquin Correa sudah mendapat panggilan dari River Plate ketika dia baru berusia 11 tahun.
Demikianlah, dia meninggalkan kampung halamannya, Juan Bautista Alberdi, sebuah kota yang namanya diambil dari cendekiawan paling terkenal di Argentina, di provinsi Tucuman.
Setelah hanya satu musim, dia kembali pulang.
Namun, ini bukanlah akhir – karena mimpi untuk tumbuh menjadi seorang pesepakbola profesional terlalu besar.
Baca juga: Kabar Transfer AC Milan, Pietro Pellegri Segera Tes Medis, Messias Calon Pemain Sayap

Di sekolah sepak bola Renato Cesarini di Rosario, semua orang bisa melihat bahwa ada yang istimewa pada diri Joaquin.
Dia menarik perhatian nama besar lainnya: Estudiantes de la Plata.
Inilah awal segalanya bangi Tucu – julukan yang diambil dari nama wilayah tempat dia lahir.
Antara tahun 2006 dan 2011, Joaquin kian menanjak di Estudiantes, klub tempat mantan bintang Inter dan legenda Argentina Juan Sebastian Veron masih bermain hingga saat ini.
Dia melakoni debutnya pada usia baru 17 tahun.
Tanggal 19 Mei 2012, Correa resmi menjadi rekan satu tim Juan Sebastian Veron ketika dia masuk menggantikan Duvan Zapata dalam kemenangan 3-0 di kandang Banfield.
Baca juga: Kabar AC Milan, Davide Calabria Kapten Baru Rossoneri, PSG Tawarkan Pablo Sarabia
Tucu menghabiskan empat tahun di tim inti Estudiantes sebelum berangkat ke Eropa dan bergabung dengan Sampdoria.
Setelah 18 bulan bersama tim Blucerchiati, Correa bergabung dengan Sevilla, di mana dia mencatat penampilan perdananya membela tim nasional Argentina.
Kemudian datanglah Roma dan Lazio.
Tucu menunjukkan keunggulannya dengan menambah catatan gol dari musim ke musim – sembilan pada tahun pertama, sepuluh di tahun berikutnya, dan sebelas di musim terakhir.