Liga Italia
Ambisi Massimiliano Farris di Inter Milan, Pendekatan Skema Inzaghi & Patahkan Dominasi Juventus
Massimiliano Farris, sosok penting dibalik taktik Inter Milan di era Simone Inzaghi musim inia
TRIBUNNEWS.COM - Sosoknya terkenal ambisius, ketika Lazio sukses menjadi juara Coppa Italia, ia menjadi orang pertama yang menyelesaikan pestanya.
Pun ketika akhirnya ia ditunjuk bersama Simone Inzaghi bergabung ke Inter Milan, ia sudah menyiapkan semuanya, untuk memenuhi ambisi Scudetto.
Massimiliano Farris adalah tangan kanan kepercayaan Simone Inzaghi, sosoknya sangat detail terkait permainan tim.
“Bagi kami kesan pertama di tim itu penting, kami membaca sedikit dari semua sisi apa pendekatan Inzaghi sebelum pertemuan pertama," ujar Farris di laman resmi klub.

Baca juga: Jadwal Liga Italia 2021 Pekan ke-1, Fiorentina vs AS Roma, Sampdoria vs AC Milan Akhir Pekan Ini
Baca juga: Pierre Kalulu, Talenta Muda AC Milan, Pujian Theo Hernandez, Kecerdikan Moncada & Kharisma Maldini
"jadi saya pikir para pemain menghargai kesediaan pelatih dan staf untuk mengenal grup. ” ujar Farris.
"Kualitas teknik dan sepak bola terkenal karena kami Juara Coppa Italia, jadi kami tentu berharap lebih dengan tim ini," tambah Farris.
Massimiliano Farris adalah pria kelahiran Milan, ia merupakan mantan pemain yang malang melintang di Serie C2 hingg Serie A.
Selama karirnya, ia mengemas 130 penampilan dan pensiun pada 2010.
Karir melatih Farris dimulai di Pomezia, klub satletit milik Lazio yang berkompetisi di C2.
Lalu kemudian pundag ke Pomigiliano, Viterbese dan Sora, yang semuanya berlaga di Serie D.
Farris kemudian bergabung bersama Lazio sebagai tim primavera pada awal tahun 2014 sebelum pada 2016 ditunjuk oleh Inzaghi sebagai asistennya.
Lima musim bersama di Lazio, Farris dikenal sebagai pelatih yang sangat tegas dan tidak canggung memberi arahan dari pinggir lapangan.
Selama di Lazio, Farris tercatat sempat menggantikan sementara posisi Simone Inzaghi sebanyak tujuh kali.
Hasilnya, Massimiliano Farris membawa Lazio menang empat kali dan imbang tiga kali.
Kapten Lazio saat itu, Stevan Radu terkesan dengan cara Farris memberi arahan dari pinggir lapangan.
"Kami lebih sering mendengar teriakan dari bangku cadangan ketika Farris memimpin tim," ujar Radu.
Farris adalah sosok penting bagi Simone Inzaghi.
Bersama dengan Fabio Ripert and Claudio Spicciarello, Mario Cecchi, Ferruccio Cerasaro dan Riccardo Rocchini, Massimiliano Farris diboyong pindah ke Inter Milan awal musim ini.
Pendekatan Inter Milan sedikit akan berubah di awal musim dengan Simone Inzaghi lebih suka menerapkan skema 3-5-2.

Baca juga: Terobosan Juventus Amankan Masa Depan Locatelli, Bianconeri Pepet Terus Sassuolo
Baca juga: Bursa Transfer: Liverpool Buru Adama Traore, Aubameyang ke Barcelona, Mega Transfer Ronaldo-Mbappe
Dan sekali lagi Massimiliano Farris telah menyiapkannya.
“Kami sudah saling kenal selama bertahun-tahun di antara semua staf, pertandingan disiapkan bersama dan pekerjaan mingguan,
"Seperti untuk persiapan ini, diselenggarakan oleh kelompok Tentang peran pemain lebar dalam sistem 3-5-2 Inzaghi," ujar Farris.
Farris juga menyatakan tentang tuntutan diberikan pada bek dalam sistem yang sedang dikerjakan di bawah Inzaghi
“Bek harus memiliki kualitas yang sangat tinggi, dia harus tetap fokus selama 96 menit, yang merupakan berapa lama rata-rata pertandingan,” ujar Farris.
Dengan tegas Pria berusia 51 tahun ini menjelaskan ambisinya untuk bisa kembali menjadi Scudetto musim ini.
“Tentu target terbesar adalah mengulang juara liga Italia yang kami raih musim lalu,"
"Setelahnya, adalah ambisi kami menghentikan hegemoni Juventus, dan kemudian mulai berpikir untuk menjadi juara di Eropa," ujar Farris.
(Tribunnews.com/Gigih)