Liga Italia
Dalmat Sebut Mantan Timnya Inter Milan Sulit Pertahankan Scudetto, Faktor Lukaku & Hakimi Hengkang
Sikap pesimistis ditunjukan Dalmat tak lain karena hengkangnya nama-nama kunci yang musim lalu sangat berperan bagi Inter Milan.
TRIBUNNEWS.COM - Mantan pemain Inter Milan, Stephane Dalmat memberikan sorotan tajam perihal kebijakan transfer tim yang pernah dibelanya.
Menurut Dalmat, Inter Milan di musim ini akan sulit mempertahankan Scudetto.
Sikap pesimistis ditunjukan Dalmat tak lain karena hengkangnya nama-nama kunci yang musim lalu sangat berperan bagi Inter Milan.
Seperti tidak diteruskannya kerja sama dengan Antonio Conte hingga disusulnya 2 pemain kunci yang hengkang dari Giuseppe Meazza.
Yakni Achraf Hakimi yang musim lalu beroperasi sebagai bek sayap Nerazzurri dan Romelu Lukaku sebagai predator gol.

Baca juga: Perburuan Pemain AC Milan Menggeliat, Rossoneri Selangkah Lagi Kedatangan Yacine Adli
Baca juga: Kegalauan AC Milan soal Franck Kessie dan Kuartet Toko Besi yang di Ambang Kenyataan
Posisi Hakimi yang dapat bermain sebagai fullback dalam formasi 3 atau 4 bek dinilai sangat krusial bagi Nerazzurri.
Bukti krusialnya posisi tersebut, Hakimi yang hanya bermain semusim untuk Nerazzurri sanggup berkontribusi memberikan gelar Scudetto.
Ia musim lalu dibawah asuhan Antonio Conte bermain sebanyak 37 penampilan dengan sumbangsih 7 gol dan 10 assist.
Menterengnya statistik Hakimi pun membuat PSG menebusnya dari Inter Milan.
Tak berselang lama, Romelu Lukaku turut mengikuti jejak Hakimi untuk memulai petualangan barunya.
Lukaku balik kandang ke Chelsea dengan biaya transfer fantastis.
Pemain timnas Belgia ini didatangkan The Blues dengan harga kurang lebih 115 juta Euro.
“Perpisahan Conte hanya sebagian kejutan bagi saya, karena bahkan sebelum memenangkan Scudetto, saya telah menyadari ada sesuatu yang tidak berhasil antara dia dan klub,” kata Dalmat kepada FCInter1908.
“Lukaku sangat penting untuk meraih gelar dan memungkinkan tim mencapai level baru. Dia akan sulit digantikan, begitu juga Hakimi, yang menjalani musim yang luar biasa. Akan lebih sulit untuk menantang gelar, itu pasti.” tambahnya.

Lebih lanjut, Dalmat cukup mengerti terhadap kekecewaan fans Inter Milan yang marah terhadap kebijakan klub melepaskan para pemain penting.
Terutama Lukaku yang menjadi idola baru.
Para suporter Nerrazzurri sudah sangat jatuh hati kepada Lukaku yang tampil begitu menawan semenjak didatangkan dari Manchester United.
Kontribusi penyerang berusia 28 tahun ini terbilang sangat besar, ia bisa mencatatkan 64 gol dan 14 assist selama kariernya di Inter Milan.
Namun, rajutan kasih Lukaku bersama Inter sudah tidak akan terlihat lagi mulai musim ini.
Untuk itu, fans garis keras Nerazzurri memilih melenyapkan sedikit demi sedikit kenangan indah yang terjalin sejak beberapa musim lalu.
Salah satu langkah yang diambil adalah dengan menghapus gambar besar atau mural Lukaku yang berada tak jauh dari kandang klub.
Dikutip dari laman Football Italia, hal itu dilakukan tak lama setelah penyerang berusia 28 tahun itu terbang menggunakan jet pribadi.
Tujuannya tentu bisa ditebak, yakni ke London untuk memuluskan kepulangannya ke Stamford Bridge.

Baca juga: Bursa Transfer AC Milan - Jawara Euro yang Terbuang Jose Mourinho di Roma Mendekat ke Milanello
Pada pendukung yang tergabung dalam Curva Nord itu juga menutupi tulisan yang ada pada lukisan besar tersebut.
Sebelumnya, terdapat tulisan pada lukisan itu yang berbunyi "Kepada Milano, terima kasih kembali."
Curva Nord menghapus beberapa kata hingga tersisa kata Milano saja.
Selain itu mereka membentangkan banner yang intinya mengecam kepindahan sang striker ke tanah Inggris.
“Saya mengerti para penggemar, mereka memiliki musim yang luar biasa memenangkan Scudetto dan ingin terus membangunnya.
"Mereka merasa dikhianati oleh klub dan saya mengerti kemarahan mereka,” ungkapnya.
Stephane Dalmat adalah pemain berposisi gelandang yang sempat membela Inter Milan periode 2001 hingga 2003.
Selama kariernya bersama Inter, Dalmat menorehkan 66 penampilan dengan 4 gol dan 2 assist.
Penurunan kariernya dimulai ketika harus membela beberapa klub seperti Tottenham Hotspur, Toulouse dengan status pinjaman.
Hingga pada akhirnya dipermanenkan oleh klub asal Spanyol, Racing Santander pada 2005.
(Tribunnews.com/Ipunk)