Liga Inggris
Harry Maguire, Playmaker Manchester United, Kebutuhan Taktik Solskjaer dan Kunci Bruno Fernandes
Harry Maguire adalah pengatur utama permainan Manchester United, dan taktik Solskjaer menjadi kuncinya
TRIBUNNEWS.COM - Wembley bergemuruh, sundulan Harry Kane nampak akan menyudahi perlawanan Jerman di Euro 2021.
Yang teringat tentu bagaimana Jack Grealish membuat akselerasi yang membuat pemain belakang Jerman kelimpungan.
Atau Luke Shaw dengan akselerasinya membuka celah di lini tengah Der Panzer saat itu.
Namun, berbeda dengan Steve Holland, yang memuji setinggi langit performa dari Harry Maguire di laga ini.
Bukan kemampuan defensifnya, melainkan caranya membangun serangan Timnas Inggris dari lini belakang.

Baca juga: Prediksi Wayne Rooney untuk Manchester United Musim Ini: Setan Merah Penantang Gelar Liga Inggris
Baca juga: Alex Telles Beri Sinyal Bertahan di Manchester United, Dua Tim Liga Italia Wajib Sadar Diri
Tidak mengejutkan bagi bek Manchester United ini memainkan peran krusial dalam membangun serangan.
Dalam skema Ole Gunnar Solskjaer, Harry Maguire adalah kunci serangan Manchester United.
Pemain berusia 28 tahun ini, adalah kreator pertama serangan Manchester United.
Setan Merah bermain dengan bola pendek, berbeda dengan 2 musim lalu dengan direct ball, kebutuhan bek dalam membangun serangan adalah kunci utama serangan United.
Dan Harry Maguire memberikan jawaban akan kebutuhan Manchester United tersebut, namun bukan pekerjaan yang mudah.
Melihat Harry Maguire melakukan dribbling, mungkin sedikit membuat bertanya, bagaimana caranya memindahkan bola dari kaki kiri ke kanan yang menjadi ciri khasnya.
Harry Maguire adalah sosok yang kidal, dan seperti ujar Pep Guardiola dan Sir Alex Ferguson, memiliki bek kidal adalah anugrah yang luar biasa.
Ketika Manchester City kehilangan Aymeric Laporte karena cidera dan absen lima bulan, Pep Guardiola menggerutu karena City mengalami periode sulit saat itu.
“Dia memiliki sesuatu yang tidak kami miliki di skuad – kaki kirinya di bek tengah,” kata Guardiola.
“Ada banyak tindakan yang harus dibangun, untuk membuat permainan kami lebih cepat, lebih bai, tetapi kami tidak dapat melakukannya.
"Bukan karena pemain lain tidak bagus, tetapi karena Laporte adalah satu-satunya bek tengah yang berkaki kiri.” ujar Guardiola.
Sedangkan Sir Alex Ferguson, dalam biografinya menyebut hal yang sama dengan Pep.
"Bek kidal adalah anomali, seperti Evra itu seperti burung langka," terang Ferguson.
Menariknya, dalam mengumpan, Harry Maguire lebih sering menggunakan kaki kanan dibanding kaki kiri.
Ini bukan tanpa alasan, dari posisinya di bek tengah kiri, lebih mudah membagi bola dengan kaki kanannya, ini telah ia latih sejak di Sheffield United.
"Maguire adalah bek yang cepat belajar, di suatu ketika, ia harus bermain di posisi gelandang serang, arahan itu hanya membutuhkan 10 menit,
"Ia juga belajar menggunakan kaki kanannya, dan setengah musim kemudian, kaki kanannya untuk membagi bola dan kaki kiri untuk berlari," ujar Ron Reid, mantan pelatih akademi Sheffield.
Maguire juga pria dengan perhitungan, analisisnya cepat, membuat bola sangat sulit direbut dari kakinya.
Ia tidak memaksakan bola untuk diumpan ke depan, ia lebih menunggu ke mana arah pemain lawan dan tentu saja naluri sebagai pemain bertahan untuk menjaga kedalaman dibanding menyerang.
Ini sangat dibutuhkan Solskjaer di lini belakang setan merah.
Indikasi bahwa Solskjaer membangun serangan dari belakang dapat ditemukan di tempat Lindelof dekat dengan Maguire dalam metrik keterlibatan gol.

Baca juga: Bruno Fernandes, Kelelahan Bersama Manchester United, Kritik Jose Mourinho dan Pengaruh Euro 2021
Lindelof telah berperan dalam pergerakan yang menghasilkan 10 gol, sambil mencetak satu gol dan membuat satu assist.
Bek tengah dengan total tertinggi berikutnya dalam hal ini berasal dari seluruh Manchester.
Ruben Dias memiliki 11 keterlibatan gol tetapi belum mencetak gol ataupun asis hingga akhir musim, dan rekan setimnya di City John Stones memiliki tujuh, dengan dua gol dan tanpa asis.
Maguire telah terlibat dalam 39 persen dari gerakan penciptaan gol yang Manchester United musim lalu.
Itu tertinggi ketiga di Liga Inggris, di belakang Semi Ajayi (West Brom) dan Fabinho dari Liverpool.
Lindelof berada di urutan keempat dengan 37 persen.
Bruno Fernandes mendapatkan sorotan utama sebagai kunci Manchester United dalam menyerang.
Dengan segala hormat, Harry Maguire adalah playmaker Manchester United, Bruno Fernandes adalah katalis di lini depan.
Bruno Fernandes memang cerdas dalam membagi bola atau mengatur tempo permainan, tetapi, serangan United selalu dimulai dari Harry Maguire.
Maguire yang mengkreasikan bola dan tempo awal, Bruno Fernandes mengikuti tempo yang diberikan Maguire.
Dan 80 Juta Poundsterling bagi Manchester United adalah keputusan tepat setelah mendatangkan Maguire, investasi ini terbukti mampu menjawab kritik pedas akan banderol sang pemain kala didatangkan dari Leicester City.
(Tribunnews.com/Gigih)