Liga Italia
Mengukur Peluang Juara AC Milan dan Inter Milan - Skuat Nerazzurri Mewah, Rossoneri Menang Pelatih
Menebak peluang juara AC Milan dan Inter Milan dalam gelaran kompetisi baru 2021/2022, Nerazzurri memiliki keunggulan skuat yang mentereng.
TRIBUNNEWS.COM - Gelaran Liga Italia diprediksi akan semakin menarik untuk disimak pada musim 2021/2022, terlebih pertarungan dari AC Milan dengan Inter Milan.
Hengkangnya Hakan Calhanoglu dari AC Milan ke Inter Milan menjadi bumbu penambah panas rivalitas yang dimiliki kedua tim.
Akan tetapi, baik AC Milan dan Inter Milan di gadang-gadang bakal mendominasi kompetisi domestik di Italia.
Bukannya tanpa alasan mengapa Rossoneri dan Nerazzurri bakal mengalami 'pacuan' sengit dalam perebutan gelar.
Baca juga: Cabut dari AC Milan, Gianluigi Donnarumma Justru Tak Bisa Pakai Nomor Favoritnya di PSG
Baca juga: Rekap Bursa Transfer, AC Milan-Liverpool Medioker, PSG-Barcelona Pemburu Gratisan

AC Milan dan Inter dipastikan bersaing di tiga kompetisi yang sama, yakni Liga Champions, Liga Italia, dan Coppa Italia.
Dua kompetisi terakhir menjadi titel juara yang kemungkinan besar bisa disabet oleh AC Milan dan Inter Milan.
Jika berbicara soal Liga Champions, kecil peluang untuk La Beneamata dan Il Diavolo Rosso menggondol trofi si kuping besar.
Selain menjadi kali pertama setelah tujuh tahun absen di Liga Champions, Rossoneri diprediksi bakal menitikberatkan fokus mereka ke Serie A.
Sedangkan Inter Milan, mereka jelas tak ingin kehilangan begitu saja trofi Scudetto yang mereka rengkuh di musim lalu.
Lantas apa yang menjadi daya pendukung kedua tim untuk meraih sebuah gelar?
Bagi Inter Milan, mereka memiliki keunggulan skuat yang jauh lebih mentereng dibanding AC Milan.
Boleh dikatakan, skuat Nerazzurri sama 'beratnya' dengan milik Juventus.
Akan tetapi, armada tempur milik Nerazzurri tengah bagus-bagusnya dalam performa dibandingkan dengan Bianconeri.

Lini depan La Beneamat lebih menjanjikan ketimbang Juventus yang sejauh ini mengandalkan sosok Cristiano Ronaldo.
Datangnya Hakan Calhanoglu jelas menjadi penambah daya dobrak lini penyerangan Nerazzurri.
Masukannya Calha -panggilan Calhanoglu- membuat kinerja lini depan Inter Milan jauh lebih mudah dalam menjebol jala lawan.
Duet Romelu Lukaku dan Lautaro Martinez diprediksi mendapatkan layanan umpan manis yang bisa dikonversikan menjadi gol.
Peran Hakan Calhanoglu sendiri sebagai trequartista alias penyerang lubang juga tak bisa dikesampingkan.
Selain itu, Inter juga masih mempunyai nama Nicolo Barella yang bisa menjadi pemecah kebuntuan jika lini depan mengalami deadlock.
Namun masalahnya terletak pada sektor pelatih.
Inter Milan menunjuk Simone Inzaghi sebagai pelatih selepas perpisahan dengan Antonio Conte.
Belum diketahui bagaimana Inzaghi menyelaraskan tipikal permainannya dengan pemain Nerazzurri.
Meski memiliki formasi yang sama dengan Conte, yakni 3-5-2, namun gaya bermain ala Inzaghi jauh berbeda dengan mantan juru taktik Bari itu.
Beralih ke AC Milan. Di mana Rossoneri jelas memilih untuk menjalankan proyek jangka panjangnya.
Setelah tampil gemilang di musim lalu dengan finish di posisi runner-up, AC Milan diprediksi akan tampil lebih intens lagi untuk bisa menggaransi sebuah gelar.
Masuknya deretan pemain baru menjadi amunisi yang disiapkan oleh Il Diavolo Rosso guna mendobrak kembali Serie A.
Bedanya dengan Inter Milan, Rossoneri memiliki keunggulan pada sektor pelatih. Musim ini menjadi tahun ketiga bagi Stefano Pioli sebagai Allenatore AC Milan.
Keberadaannya sebagai pelatih jelas menjadi kunci utama bagaimana permainan Rossoneri perlahan mulai meningkat.
Mantan juru taktik Fiorentina itu menjadi keunggulan yang dimiliki pemegang tujuh gelar Liga Champions itu untuk persaingan gelar juara di musim 2021/2022.
(Troibunnews.com/Giri)