Liga Italia
Liga Italia - Awal dan Akhir Cristiano Ronaldo bersama Juventus yang Tak Bahagia
Legenda Prancis, David Trezeguet mengungkapkan bahwa awal kedatangan Cristiano Ronaldo di Juventus sempat tak disambut dengan baik oleh pemain lain.
TRIBUNNEWS.COM - Meski mampu menyumbangkan dua trofi Scudetto, satu Coppa Italia dan dua Piala Super Italia, nyatanya awal kedatangan seorang Cristiano Ronaldo sempat tak terlalu disambut dengan baik.
Cristiano Ronaldo direkrut Juventus dari Real Madrid pada 2018 silam dengan biaya 100 juta euro.
Sejumlah raihan gelar yang diraih oleh Juventus menjadi bukti bahwa mereka memboyong Cristiano Ronaldo dari Real Madrid bukanlah keputusan yang keliru.
Hanya butuh tiga musim buat Ronaldo untuk menembus 100 gol. Ia kini sudah mencetak 101 gol dari hanya 133 penampilan di seluruh ajang.
Namun siapa sangka, awal bergabungnya mantan pemain Manchester United itu sempat tak membahagiakan bagi Ronaldo.
Baca juga: Messi & Ronaldo Sama Tapi Tak Serupa: Argentina Bisa Juara Copa America, Portugal Keok di Euro 2021
Baca juga: Pemain Ceko Euro 2021: Duo West Ham Mematikan dan Striker Pesaing Ronaldo

Diungkapkan oleh legenda Prancis yang pernah membela panji Juventus, David Trezeguet, Ronaldo sempat memiliki masalah dengan sejumlah pemain Bianconeri pada awal kedatangannya.
Pria yang kini menjadi duta Juventus itu menyebutkan bahwa masalah yang menimpa Ronaldo dengan pemain Juventus dikarenakan kurangnya komunikasi.
"Itu adalah perekrutan terbaik dari klub, tidak ada yang memperkirakan itu. Sempat ada sejumlah masalah dengan rekan-rekan setimnya, dan Anda bisa melihat itu, tapi dia sudah mencetak 100 gol," ungkap Trezeguet, dikutip dari laman Football Italia.
"Saya rasa tidak ada yang mampu menanganinya sebagai sosok 'Zinedine Zidane', mungkin sempat ada kekurangan dalam hal dialog di Juventus pada satu titik."
Ronaldo pada awal adaptasinya bersama Juventus terlalu lamban ketika timnya dalam kondisi tertekan dalam sebuah pertandingan.
Hal ini yang sempat membuat pemain Juventus lainnya bersitegang dengan Cristiano Ronaldo.
Menurut Trezeguet, konflik semacam itu adalah tugas seorang pelatih yang harus menanganinya.

"Seorang pelatih bisa memberi tahu seorang pemain 'lihat pertandingan ini, kamu jalan-jalan selama 90 menit dan harus membantu saya memenangi laga'," imbuhnya.'
Namun perlahan, konflik tersebut dapat diselesaikan, bahkan Ronaldo memiliki ikatan yang bagus dengan Paulo Dybala.
Lantas mengapa disebut Ronaldo memiliki akhir yang kurang membahagiakan.