Soccer Star
PROFIL Hakim Ziyech, Gelandang Chelsea yang Bobol Gawang Manchester City Dua Pertandingan Beruntun
Dalam dua pertandingan terakhir Chelsea menghadapi Manchester City, Hakim Ziyech berkontribusi masing-masing dengan satu gol.
Gelandang berusia 28 tahun ini menyebut Chelsea mendapatkan kepercayaan diri berlebih saat kembali dipertemukan dengan Manchester City di Final Liga Champions musim ini.
Pertandingan bergengsi final Liga Champions antara Manchester City vs Chelsea berlangsung pada Minggu (30/5/2021) dini hari WIB live SCTV.
Untuk tempat duel laga Manchester City vs Chelsea masih memunculkan 2 opsi yakni Stadion Da Luz, Lisbon, Portugal atau di Wembley, Inggris.
"Tentu saja itu memberi kepercayaan diri tetapi dalam tiga minggu ini akan menjadi pertandingan yang sama sekali berbeda, dan tiga minggu masih lama.
"Kami memiliki beberapa pertandingan lain untuk dimainkan. Ketika itu semakin dekat, kami akan fokus sepenuhnya pada permainan itu." harap Ziyech.
Profil dan Perjalanan Karier
Hakim Ziyech merampungkan kepindahannya ke Chelsea dari Ajax pada Juli 2020, namun baru memenuhi syarat untuk bisa bermain untuk klub sedari awal musim musim 2020/2021.
Dia sebelumnya setuju untuk bergabung dengan Chelsea dengan kontrak lima tahun pada Februari silam, menjadikannya pemain internasional Maroko pertama di klub ini.
Gelandang serang yang mempunyai kaki kiri yang dominan ini menarik perhatian dengan penampilannya yang kerap melakukan gerak memotong dari sayap kanan di Ajax.
Tetapi juga dapat beroperasi sebagai pemain sayap yang lebih tradisional di kiri atau ditempatkan di tengah tepat di belakang striker.

Lahir di Dronten, Belanda, 19 Maret 1993, Ziyech memulai karirnya di Eredivisie bersama Heerenveen, melakukan debut seniornya pada Agustus 2012 dan masuk ke tim utama secara reguler pada musim berikutnya.
Setelah kepindahannya ke Twente pada 2014, potensinya sebagai talenta kelas dunia menjadi sangat jelas, ia mencatatkan angka-angka yang mengesankan selama dua tahun bersama klub.
Dia mencetak 15 gol dan membuat 17 assist di musim pertamanya, sebelum melangkah lebih jauh dengan 17 gol liga di musim keduanya.
Itu mendorong Ajax untuk membawa Ziyech ke Amsterdam dan dia membantu tim muda yang sedang berkembang untuk mencapai final Liga Europa di musim pertamanya di sana.
Dia juga memainkan peran penting dalam kesuksesan Ajax di musim berikutnya, ketika mereka mencapai semifinal Liga Champions, mencetak gol pertamanya di kompetisi tersebut saat mereka mengalahkan Real Madrid di babak 8 besar.