Rabu, 1 Oktober 2025

Polemik European Super League Seret MU, Sir Alex Ferguson Beri Komentar Nada Kecewa

Dicetuskannya European Super League membuat mantan pelatih Manchester United, Sir Alex Ferguson memberikan komentar yang bernada kecewa.

Penulis: Drajat Sugiri
Editor: Dwi Setiawan
TWITTER.COM/OPTAJOE
Pelatih legendaris Manchester United, Sir Alex Ferguson, mengangkat trofi Liga Inggris terakhirnya pada musim 2012-2013. 

TRIBUNNEWS.COM - Polemik soal gagasan pembentukan kompetisi European Super League atau Liga Super Eropa yang diproyeksikan menjadi pengganti Liga Champions milik UEFA terus berkembang.

Sejumlah kalangan mulai menujukkan reaksi yang beragam mengenai dicetuskannya European Super League, termasuk mantan juru taktik Manchester United, Sir Alex Ferguson.

Sebagaimana yang diketahui, Manchester United bersama Manchester City, Chelsea, Liverpool, Arsenal, dan Spurs, tergabung dalam sebuah kompetisi yang tak mengenal adanya sistem degradasi maupun promosi tersebut

Baca juga: Gegara European Super League, AC Milan, Juventus & Inter Kena Semprot Petinggi Sassuolo

Baca juga: Manchester United Sukses Lewati Prestasi Musim Lalu, Setan Merah Lanjutkan Tren Positif

Di sisi lain, Real Madrid, Barcelona, dan Atletico Madrid (Spanyol), serta Juventus, AC Milan, dan Inter Milan (Italia) juga berstatus kontestan tetap untuk European Super League nantinya.

Lebih jelasnya, format kompetisi ini tak mengindahkan sama sekali piramida maupun kaidah sepak bola dalam aturan sebuah kompetisi.

Sebagaimana yang dijelaskan oleh New York Times, bahwa dasaran dibentuknya kompetisi European Super League adalah tim-tim yang memiliki kekuatan finansial mumpuni.

Artinya, jika hanya tim-tim elite seperti Manchester United hingga Barcelona tergabung dalam sebuah kompetisi tersebut, maka tidak akan ada lagi kesempatan bagi sebuah klub kecil untuk berproses menjadi besar.

Sir Alex Ferguson dan Rafael da Silva
Sir Alex Ferguson dan Rafael da Silva (instagram/orafa2)

European Super League juga membuat ke-12 tim itu akan memisahkan diri dari ajang Liga Champions. .

Padahal jika dilihat kembali, Liga Champions sudah menjadi kiblat maupun tolak ukur bagi tim-tim di Benua Biru.

Di sisi lain, berubahnya daftar peserta di setiap musimnya menjadikan kompetisi yang memperebutkan trofi si Kuping Besar ini kian berwarna.

Sir Alex Ferguson pun angkat bicara mengenai kemunculan ide European Super League yang digagas oleh tim-tim elite Eropa ini.

“Pembicaraan tentang Liga Super adalah langkah menjauh dari 70 tahun sepakbola klub Eropa."

"Baik sebagai pemain untuk tim provinsi Dunfermline pada tahun 60-an dan sebagai manajer di Aberdeen memenangkan Piala Winners Eropa, untuk klub provinsi kecil di Skotlandia itu seperti mendaki Gunung Everest, ”kata Ferguson kepada Reuters, yang dilansir Manchester Evening News.

Ia kemudian menyuarakan kekecewaannya apabila benar nantinya Manchester United akan ambil bagian dalam kompetisi tersebut.

“Saat saya di United, kami bermain di empat final Liga Champions dan itu selalu menjadi malam yang paling spesial."

Halaman
12
Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved