Siswa Didik yang Yatim Piatu Bisa Gratis Gabung ke Sekolah Sepakbola Larangan

Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - SSB Larangan, beralamat di stadion Larangan, Jalan Mawar, Larangan Indah, Tangerang.

Didirikan sejak 2011 lalu, SSB Larangan fokus pada tujuan utama SSB, yaitu pembinaan sepak bola usia dini.

Sekilas, program latihan SSB Larangan tak ada yang berbeda dengan SSB lainnya, begitu pula dengan usia anak yang dididik disini hampir sama dengan SSB lain, berkisar usia tujuh tahun hingga 17 tahun.

Namun, ada hal yang membuat SSB Larangan menjadi spesial.

"Disini kami menggratiskan peserta didik yang yatim piatu. Anak-anak yatim piatu kami bina dan kami bantu," ujar Chairulloh (41) selaku pemilik SSB Larangan, Rabu (2/11/2020) di Stadion Mini Larangan.

Pria yang hobi sepak bola ini menjelaskan, banyak talenta usia dini justru berasal dari anak-anak tak mampu, termasuk anak yatim piatu sehingga pihaknya tergerak untuk memberikan bantuan lewat pembinaan sepak bola.

Meski dana swadaya, Chairulloh punya cara sendiri.

"Kami berikan mereka kaos, membebaskan mereka dari biaya iuran. Biasanya iuran Rp.100.000 per bulan, khusus mereka kami bebaskan (free). Jika tidak punya sepatu, kami biasanya mengusahakan komunikasi dengan orang tua siswa lain, yang punya sepatu lebih dari dua. Kami bersyukur, di SSB ini semua orang tua pun kompak, dan saling bantu," paparnya.

SSB Larangan sendiri berharap agar kelak, siswa didiknya mampu menjadi pemain profesional yang bermain di Liga 1 Indonesia.