Kenang 3 Tahun Wafatnya Banu, Laviola Rencanakan Gelar Pengajian

Laporan Reporter WARTAKOTALIVE.COM, Rafsanzani Simanjorang

TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Oktober menjadi bulan yang tak pernah dilupakan oleh Laviola, salah satu komunitas suporter Persita Tangerang.

Pasalnya, 11 Oktober 2017 lalu, satu suporter Persita meninggal dunia akibat bentrok suporter dimana saat itu Persita melawan PSMS Medan di Stadion Mini Persikabo pada babak 16 besar Liga 2 Indonesia.

Korban adalah Banu Rusman, anggota Laviola.

"Tanggal 15 nanti rencananya kami akan lakukan pengajian bagi almarhum. Beda dari tahun sebelumnya, biasanya kami pengajian tanggal 12 Oktober," ucap Septian Enjoh selaku ketua umum Laviola kepada Warta Kota, Senin (12/10/2020).

Lanjut Septian, pihaknya masih menunggu kabar terbaru dari kasus itu. Menurutnya, hingga saat ini belum ada kejelasan kasus peristiwa itu, meskipun telah berlalu selama tiga tahun.

Septian sendiri masih ingat betul kata-kata terakhir almarhum sebelum wafat di saat bentrok terjadi.

"Saat itu saya masih ingat di lorong rumah sakit, dia mengatakan "Persita Abadi" sekira pukul 20.00 WIB,. Pukul 21.00 WIB hingga 22.00 WIB kami masih sempat mengobrol meski ada luka memar yang dia tahan. Namun pukul 01.00 WIB, dirinya masuk ruangan khusus di rumah sakit karena muntah darah. Pukul 05.00 WIB kami diberi kabar Banu telah wafat," kenangnya.

Sejak hari itu, Septian masih mencoba mencari keadilan yang menimpa anggotanya tersebut.

Bahkan, ia mengenang dirinya tak pulang seminggu ke rumah demi menuntaskan kasus meninggalnya anggotanya tersebut.

"Sejak waktu itu, 11 Oktober itu jadi hari berkabungnya kami. Tak hanya Laviola, tetapi Persita fans juga, kami tak akan berhenti mengejar keadilan" tutup Septian.