Liga Italia
Ruwet Bak Benang Kusut, AC Milan Kesulitan Pinang Bek Tengah, Finansial jadi Sebab Utama
Perburuan bek anyar yang dilakukan oleh AC Milan bak ibarat benang yang ruwet yang berkutat pada segi finansial alias banderol pemain yang mahal.
TRIBUNNEWS.COM - Perburuan bek tengah yang dilakukan oleh AC Milan dibaratkan bak ruwetnya benang yang kusut.
Pasalnya dari sekian banyak nama-nama pemain bertahan yang masuk dalam list beli AC Milan, sejauh ini belum ada yang merujuk ke perkembangan yang positif.
Sebagaimana diketahui, AC Milan memang tengah melakukan penandatangan pemain anyar dengan jumlah yang cukup banyak.

Baca: AC Milan Dikejar Waktu demi Tuntaskan Saga Transfer 3 Pemain Belakang
Baca: AC Milan vs Spezia, Liga Italia, Menanti Debut Jens Petter Hauge dalam Balutan Jersey Rossoneri
Sebut saja Sandro Tonali, Emil Roback, hinggga Brahim Diaz merupakan contoh pemain yang sukses didatangkan oleh AC Milan.
Kini klub yang berjuluk Rossoneri itu tengah getol mendatangkan pemain bertahan anyar.
Apa yang dilakukan oleh Rossoneri tak terlepas dengan kondisi pertahanan yang dialami klub Liga Italia itu.
Sejumlah pemain di sektor pertahanan AC Milan memiliki kendala pada kebugaran fisiknya.
Sebut saja Musacchio dan Andrea Conti yang mengalami cedera.

Kemudian terdapat Leo Duarte yang dipastikan absen dalam beberapa laga AC Milan karena dinyatakan positif Covid-19.
Kemudian nama Romagnoli yang saat ini dikabarkan telah pulih dari cedera panjangnya, hingga kini belum bisa dimainkan oleh Stefano Pioli.
Praktis, Pioli hanya memiliki tiga bek tengah yang siap dimainkan bersama AC Milan.
Ketiganya ialah Simon Kjaer, Matteo Gabbia, hingga Kalulu.
Untuk mengantisipasi badai cedera maupun masalah kebugaran pemain di lini pertahanan tak semakin menjadi, Rossoneri harus gerak cepat untuk mendatangkan amunisi anyar.
Sederet nama memang dikaitkan dengan AC Milan.

Mulai dari Nikol Milenkovic, German Pezzella, Kristoffer Ajer, Wesley Foffana, Ozan Kabak, hingga Antonio Rudiger, hingga kini belum ada pergerakan yang tergolong signifikan.