Kamis, 2 Oktober 2025

Liga 1

Ketum Jakmania: Klub Paling Dirugikan dengan Adanya Pembatalan lagi, Masa Harus Berdarah-darah Lagi

Ketua Umum the Jakmania Diky Soemarno, menilai penundaan kompetisi Liga 1 berdampak banyak kepada semua sektor yang terlibat di dalamnya.

Editor: Toni Bramantoro
WARTA KOTA/Warta Kota/Angga Bhagya Nugraja
Ketua Umum The Jakmania Diky Soemarno (kiri), bersama GM Bisnis Gunawan Samiadjie (kanan), berfoto saat berkunjung ke redaksi Warta Kota/Super Ball di Jakarta, Jumat (17/7/2020). Selain sebagai mempererat tali silaturahmi, The Jakmania akan bekerjasama dengan Warta Kota,Super Ball dan Tribun network dalam menyelenggarakan event dalam waktu dekat. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraja 

Diky Soemarno beserta anggotanya tidak menginginkan kompetisi Liga 1 berlanjut karena penyebaran Covid-19 diberbagai daerah masih tinggi.

Sejak awal, Diky memang sudah menyoroti bagaimana keseriusan PSSI dan PT LIB dalam memutar lagi kompetisi Liga 1.

"Pemikiran kami dari awal adalah melihat pandemi Covid-19 ini, bagaimana penanganan dan prediksi sampai keadaan balik menuju normal," tutup Diky Soemarno.

Seperti diketahui, kompetisi sepak bola di Indonesia terpaksa ditunda penyelenggaraannya karena tidak mendapatkan rekomendasi izin dari Mabes Polri.

PSSI memutuskan menunda gelaran Liga 1 dan Liga 2 selama satu bulan ke depan atau sampai November 2020.

Sejatinya, kompetisi sepak bola Liga 1 akan bergulir pada 1 Oktober 2020. Sedangkan, Liga 2 dijadwalkan dimulai pada 17 Oktober 2020.

Diky Soemarno menilai penundaan ini menjadi bukti ketidakprofesionalan PSSI serta operator kompetisi PT LIB menggulirkan Liga 1 dan Liga 2.

Pihak-pihak tersebut dinilai tidak mempersiapkan semuanya dengan baik dalam menggulirkan kompetisi Liga 1 dan Liga 2.

"Sangat menyayangkan adanya kejadian ini (penundaan kompetisi)," kata dia.

Seharusnya, sebelum adanya informasi kompetisi bergulir, seluruh persoalan administrasi dan perizinan bisa diselesaikam dengan baik.

"Penundaan ini terlihat seperti kurang matangnya perencanaan yang dilakukan (PSSI dan PT LIB)," tambahnya.

Pria yang punya nama asli Diky Budi Ramadhan itu menilai saat ini situasi dan kondisi di Indonesia masih belum memungkinkan melangsungkan kompetisi.

Penyebaran Covid-19 di Indonesia masih tinggi dan belum menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Diky menjelaskan, pelaksanaan kompetisi sepak bola di Indonesia saat ini sulit dilaksanakan.

Situasi dan kondisi yang menggambarkan jalannya kompetisi di Indonesia bisa disebut force majeure.

"Kita tahu pandemi Covid-19 ini memang masih terjadi, dan bisa dibilang force majeure," tutupnya.

Sumber: TribunJakarta
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
3
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Persebaya
6
3
1
2
8
5
3
10
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved