Liga Champions
Bayern Munchen yang Gemilang di Bawah Hansi Flick, Kecerdasan Thiago Alcantara dan Thomas Muller
Hansi Flick adalah sosok penting di balik digdayanya Bayern Munchen musim ini. Ia mengandalkan Thiago Alcantara dan Thomas Muller.
Hansi Flick memperbaikinya dan kembali mengubah permainan menjadi 4-3-3 dengan sedikit modifikasi yang berdampak sangat besar.
Dasarnya sederhana, Bayern Munchen di bawah Hansi Flick berusaha menyerang dari kedua sayap dan berusaha untuk sebisa mungkin mendominasi sektor ini.
Alphonso Davies dan Joshua Kimmich diberikan lisensi untuk menyerang dan menusuk ke kotak penalti.
Gol ke-5 Bayern Munchen dari Barcelona membuktikan ini.
Semua memuji pergerakan Alphonso Davies, tapi tidak banyak yang sadar bagaimana Joshua Kimmich di posisi fullback menusuk dan melakukan tap-in di depan gawang ter Stegen adalah bukti bagaimana fluid-nya permainan Bayern Munchen.
Masterplan taktik ini, tidak akan bekerja maksimal tanpa adanya dua sosok kunci, yakni Thiago Alcantara dan penafsir ruang atau sang Raumdeuter, Thomas Muller.
Tanpa mengecilkan peran Leon Goretzka, Bayern Munchen bisa dibilang sangat bergantung kepada permainan Thiago alcantara, permainannya yang sangat dominan mematikan dan sangat efektif.
Quique Setien sejatinya sudah menduga vitalnya permainan Thiago Alcantara, dengan meletakkan arturo Vidal dan Sergi Roberto, keduanya bertujuan menekan Thiago sekaligus menciptakan ruang bagi Busquets atau Frenkie De Jong mengembangkan permainan.
Yang tidak diantisipasi adalah nama kedua, Thomas Muller, yang justru memanfaatkan celah besar antara lini depan dan tengah Barcelona.
Muller tidak ragu turun dan membiarkan Lewandowski sendirian berduel.
Muller tidak akan menang beradu lari dengan Semedo atau Jordi Alba, tetapi dia bisa memanfaatkan kecerdasan dan etos kerjanya untuk merebut bola.
Barcelona yang terjebak, nyaris tidak bisa berbuat apa-apa.
Bola yang diarahkan ke Messi tidak pernah sampai.
De Jong kesulitan mengembangkan permainan, Sergi Roberto terlalu banyak mencari ruang, sedangkan Busquets lebih banyak turun membantu pertahanan.
Gol pertama Muller menjadi bukti, bagaimana terkejutnya lini belakang Barcelona melihat Muller begitu bebas di depan gawang.