Stadion Bisa Bergemuruh, Dirut PT LIB Bocorkan Alasan Kompetisi Berlanjut
PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, sudah memutuskan bakal menggulirkan lagi kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Wahyu Septiana
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi, sudah memutuskan bakal menggulirkan lagi kompetisi sepak bola Liga 1 dan Liga 2 dalam waktu dekat.
Kompetisi sepak bola di Tanah Air dijadwalkan bisa bergulir lagi pada bulan Oktober 2020 mendatang.
Saat ini, PSSI dan PT LIB masih terus mematangkan seluruh konsep serta protokoler kesehatan yang akan diterapkan pada saat pelaksanaan kompetisi berlangsung.
Baca: Begini Filosofi Di Balik Jersey Away Timnas Indonesia Keluaran Mills
PSSI dan PT LIB akan terus bersinergi dengan Satgas Covid-19 dalam menyelenggarakan kompetisi sepak bola di Indonesia.
Sebelum ada keputusan menjalankan lagi kompetisi, publik sepak bola di Indonesia sempat dibuat bingung dengan adanya informasi kompetisi tidak dilanjutkan.
Kemungkinan tersebut muncul lantaran ada beberapa pihak dan klub kontestan Liga 1 yang tidak ingin melanjutkan kompetisi.
Setelah melakukan rapat secara virtual dengan seluruh stakeholder, akhirnya diputuskan kompetisi sepak bola di Indonesia akan berlanjut.
Menurut rencana, Liga 1 akan bergulir lagi pada tanggal 1 Oktober sampai 28 Februari 2020.
Kompetisi kasta teratas Liga 1 akan dipusatkan di Pulau Jawa dan tidak bisa disaksikan penonton di dalam stadion.
Direktur Utama PT LIB, Akhmad Hadian Lukita turut memberikan ulasan mengapa akhirnya kompetisi sepak bola di Indonesia bisa dilanjutkan.
Dalam webinar bersama SBMITB, Lukita menerangkan, alasan utama roda kompetisi berlanjut karena tidak ingin membuat sepak bola Indonesia terpuruk.
Jika roda kompetisi dihentikan secara total, maka PSSI dan PT LIB harus membangun semuanya dari nol.
Baca: PSSI Rilis Jersey Away Timnas Indonesia, Ketum PSSI: Jersey Ini Buatan Anak Bangsa
Hal tersebut diyakini akan sulit dan membuat Indonesia akan semakin tertiggal dari negara-negara lain.
"Bukan tentang ekonomi saja, tapi juga ekosistem akan koleps kalau kompetisi tidak dilanjutkan. Bagaimana membangun eksositem, dimana saat membangun lagi kalau harus dari nol akan sulit," kata Akhmad Hadian Lukita.