Timnas Indonesia
Indra Sjafri Sebut Shin Tae-yong Tidak Professional, Pernah Ikut Rapat Sambil Nyetir Mobil
Indra Sjafri membeberkan bentuk ketidakprofesionalan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat ikuti rapat dengan PSSI.
TRIBUNNEWS.COM - Indra Sjafri membeberkan bentuk ketidakprofesionalan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong saat ikuti rapat dengan PSSI.
Perselisihan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong dan PSSI terus bergulir.
Dengan adanya ini banyak fakta-fakta baru yang muncul kepermukaan mengenai sikap Shin Tae-yong selama menangani Timnas Indonesia.
Salah satunya diungkapkan Indra Sjafri selaku Direktur teknis Timnas Indonesia.
Indra membeberakan bagaimana sikap Sihn Tae-yong yang ternyata tidak profesional.
Hal ini terjadi ketika rapat virtual dengan ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan pada minggu lalu.

Indra mengungkapkan saat itu Shin mengikuti rapat dengan seenaknya sambil mengemudikan mobil dan menggunakan ponsel kecil.
Sedangkan para pengurus PSSI berada di tempat duduk masing-masing dan megikuti rapat dengan serius.
“Dalam rapat yang dibuka oleh Ketua Umum PSSI, Shin tampak seenaknya rapat sembari mengemudikan mobil, menggunakan ponsel kencil."
"Sementara para pengurus PSSI mengikuti rapat dengan serius di tempat duduk masing-masing,” jelas Indra dilansir laman resmi PSSI.
Baca: Shin Tae-yong Terancam Dipecat, PSSI Indikasikan Tunjuk Indra Sjafri dan Fakhri Husaini
Baca: Indra Sjafri Lebih Pilih Jadi Pelatih Timnas Senior Indonesia Ketimbang Ketua Umum PSSI
Bahkan pekan inipun seharusnya PSSI dan Shin melakukan rapat virtual yang nyatanya dibatalkan oleh sang pelatih.
Alasannya adalah Shin Tae-yong memiliki janji lain yang membuat Indra mengatakan sang pelatih menunjukkan ketidakprofesionalannya.
Terlebih sang pelatih sudah digaji cukup tinggi oleh PSSI.
“Alasannya dia ada janji melihat resort. Ini menunjukkan ketidakprofesionalan dia."

"Apalagi dia tetap kita gaji sangat besar lho, meski selama masa Covid-19 dipotong 50 persen. Ini kok diajak rapat susah sekali,” tegas Indra.
Selain gaji yang sangat besar untuk Shin Tae Yong dan para asisten serta penerjemahnya, PSSI memperlengkapi tim pelatih asing dengan fasilitas apartemen dan mobil mewah.
Sebagaimana diketahui, Shin Tae Yong dan para asistennya memutuskan kembali ke Korsel 3 April lalu, dan belum memberikan kejelasan kapan akan kembali ke Indonesia hingga saat ini.
Baca: Jika Shin Tae-yong Dipecat, PSSI Sudah Siapkan Indra Sjafri Jadi Pelatih Timnas Indonesia?
Baca: Disemburi Kritik, PSSI Beri Tiga Pilihan Buat Pelatih Timnas Indonesia Shin Tae-yong
“Padahal kita sangat memerlukan kehadiannya di Indonesia untuk menjalankan pekerjaannya."
"Tapi malah kita yang disuruh mendatangi dia ke Korea untuk menggelar TC di sana,” tegasnya.
Selain itu, Indra juga membandingkan Shin dengan kandidat pelatih Timnas Indonesia sebelumnya, Luis Milla.

Hal ini berkaitan dengan terlalu banyak bicaranya Shin Tae-yong kepada media Korea Selatan mengenai pekerjaanya sebagai pelatih Timnas Indonesia.
Indra mengatakan terlalu banyak bicaranya Shin Tae-yong menunjukkan sikap ketidakpercayaan diri sang pelatih.
Terlebih dengan janji-janji yang sudah dipresentasikan saat masih menjadi kandidat pelatih timnas Indonesia.
Salah satunya adalah janji bisa membawa Timnas Indonesia juara Piala AFF 2020.
Baca: Indra Sjafri Puji Luis Milla dan Sebut Shin Tae-yong Pembohong
Baca: Disebut Shin Tae-yong Indisipliner, Indra Sjafri Beri Klarifikasi, Ungkap Sempat Diusir sang Pelatih
Menurut Indra, Shin Tae-yong terlalu banyak alasan dan tak yakin dengan target yang diembannya.
“Dia ini sebenarnya banyak alasan saja, karena tak yakin bisa memenuhi target berat yang dibebankan federasi kita."
"PSSI ingin timnas senior Juara Piala AFF 2020, memperbaiki peringkat FIFA, serta Timnas U-19 berprestasi di Piala Dunia U-20 2021,” jelas Indra di laman resmi PSSI.

Bahkan dirinya pun membandingkan dengan kandidat lainnya, Luis Milla yang tidak bisa menjamin hal tersebut.
“Sementara kandidat lain, Luis Milla, tidak bisa menjamin hal itu."
"Pembohong namanya kalau ada seorang pelatih bisa menjamin juara dalam sepakbola,” ungkap Indra.
Baca: Shin Tae-yong Bawa Timnas Indonesia U-19 TC di Jerman Jika Tak Ada Pandemi Covid-19
Baca: PSSI Tawarkan 3 Jalan Keluar untuk Shin Tae-yong Tangani Timnas Indonesia
Lalu mengenai permintaan Shin Tae-yong membawa timnas Indonesia senior dan U-19 untuk Training Camp di Korea Selatan, Indra Sjafri masih mempelajari hal tersebut.
“Saya harus lihat dulu seperti apa program detailnya, baru saya nilai, apakah layak TC berlangsung di sana,” jelasnya.
Terlebih saat ini untuk Timnas U-19 baru masuk masa seleksi, menurut Indra tidak perlu menggelar TC dengan jumlah pemain besar di luar negeri.
“Dalam virtual meeting, kami sudah memberikan masukan agar program Timnas Senior dan U-19 berjalan bersamaan."
"Sementara di Korea juga masih ada Pandemi Covid-19, belum tentu juga kita orang Indonesia bisa masuk ke Korea,” ungkapnya.

Hal inilah yang membuat PSSI mengusulkan TC dilakukan di Jakarta dulu.
“Nanti setelah tim terbentuk dan masuk program ujicoba, PSSI akan dukung sepenuhnya mau menggelar TC di mana saja."
Indra juga mempertanyakan mengenai mekanisme seleksi di luar negeri.
“Masak masih seleksi saja harus jauh-jauh ke luar negeri? Terlalu banyak orangnya, juga bagaimana nanti teknis pemulangannya kalau ada yang dicoret?” ungkapnya.
Mantan pelatih Timnas U-22 ini menegaskan kini sang pelatih dianggap bersikap seenaknya sendiri.
Baca: Indra Sjafri Jadi Kandidat Kuat Tangani Timnas Indonesia Jika Shin Tae-yong Dipecat
Baca: Nova Arianto Analisis Calon Lawan Timnas Indonesia di Piala Asia U-19 2020
“Kita ini tadinya menghormati Shin, tapi lama-lama yang bersangkutan bersikap seenaknya sendiri,” jelas Indra.
Polemik antara Shin Tae-yong dan PSSI sendiri menimbulkan banyak kemungkinan.
Salahsatunya adalah pemecatan mantan pelatih timnas Korea Selatan tersebut dan diganti dengan yang lain.
Indra Sjafri disebut-sebut menjadi kandidat kuat menggantikan Shin Tae-yong menangani Timnas Indonesia.
(Tribunnews/Haikal)