Liga Italia
Lazio Bisa Hentikan Hegemoni Juventus di Liga Italia, Peran Vital 2 Eks Liverpool dan Incaran MU
SS Lazio berpeluang menaklukkan hegemoni Juventus di Liga italia dengan meraih Scudetto musim ini
TRIBUNNEWS.COM - Lazio menampilkan permainan menjanjikan di Liga Italia musim ini.
Bukan hanya menjadi penantang hegemoni Juventus di Liga Italia, Gil Aquoti juga sukses menampilkan permainan konsisten.
Tangan dingin Simone Inzaghi sejak bergabung pada 2016, membuat Lazio menampilkan permainan yang meninggatkan kita pada permainan Lazio satu dekade silam ketika mereka menjadi juara.
Baca: Bek-bek Tangguh Liga Italia Bikin Cristiano Ronaldo Ubah Gaya Main di Juventus
Baca: Prediksi Line-up Coppa Italia Napoli vs Inter Milan: Ajang Panggung Unjuk Gigi Christian Eriksen
Apa yang dilakukan Simone Inzaghi bukan hanya secara taktik semata, ia juga memberikan kepercayaan diri para pemain “buangan” dan menyulapnya menjadi pemain kunci bagi tim.
Melihat apa yang dilakukan Inzaghi, sebenarnya tidak rumit memahaminya secara taktikal, Lazio akan turun dengan 3-5-2/3-2-2-1-2 yang akan bertransformasi menjadi 5-3-2 ketika bertahan.
Thomas Strakosha akan menjadi penjaga gawang utama, konsistensi eks Udinese ini tidak perlu dipertanyakan di bawah mistar gawang Lazio.
Di depannya 3 pemain bertahan : Acerbi, Radu, Luiz Felipe akan menjadi kombinasi pertahanan terbaik, dengan Radu yang berpengalaman, Luiz Felipe yang cepat dan cerdas dalam memposisikan diri, ditambah Acerbi yang cekatan dan kemampuan umpan yang membuatnya layak diposisikan sebagai gelandang.
Di lini tengah, ada 5 gelandang dengan tugas yang berbeda : Lucas Leiva, Milinkovic-Savic, Luis Alberto, Senad Lulic, Djavan Anderson.
Beban berat diemban oleh Senad Lulic dan Djavan Anderson yang harus membantu pertahanan dan penyerangan sama baiknya.
Yang menarik adalah perang Lucas Leiva dan Milinkovic-Savic di lini tengah Lazio.
Leiva didepak Liverpool karena dianggap sudah uzur dan tidak mampu tampil kompetitif di lini tengah The Reds, di Lazio, posisinya berbeda dengan adanya Milinkovic-Savic.
Lucas Leiva masih menjadi tembook pertahanan di lini tengah, tapi, tugasnya tidak mutlak, ia akan berperan lebih fleksibel menerima umpan dari Acerbi atau Radu, kemampuan umpan khas pemain Brasil yang sempat redup di Liverpool, dihadirkan Leiva bersama Lazio.
Sedangkan Milinkovic-Savic berperan vital untuk permainan Leiva, karena sosoknya akan berusaha menjadi penerima umpan dari Leiva di berbagai posisi, dengan tinggi 190 sentimeter, juga memberikan opsi bagi Lazio melakukan bola direct ke depan, entah untuk menguasai bola atau melakukan umpan cepat ke depan, tak jarang, Milinkovic-Savic berdiri sejajar dengan Immobile ketika menyerang.
Selain Lucas Leiva, ada sosok Luis Alberto, sempat digadang-gadang menjadi bintang baru di Liverpool, Luis Alberto justru dianggap flop, cidera dan dikritik sebagai pemain yang ‘hanya bisa lari’ membuatnya dipinjamkan ke berbagai tim sebelum memutuskan bergabung ke Lazio.
Di Lazio, kritikan itu dijawab tuntas, ia nyaris tidak tergantikan, Luis Alberto menawarkan kecepatan dan ketepatan akurasi umpan, dirinya bahkan menjadi pemain dengan asis terbanyak di Liga Italia musim ini, Luis Alberto juga terkenal karena kemampuannya lepas dari penjagaan lewat aksi individunya di tengah lapangan.