Kurniawan Dwi Yulianto Sempat Ingin Berhenti Main Bola, Motivasi sang Ibu Buatnya Buktikan Kualitas
Motivasi sang Ibu tercinta membuat Kurniawan Dwi Yulianto mampu melanjutkan karier sepak bolanya dan berhasil membuktikan kualitas.
Alhasil, klub pertama dalam negeri yang Kurniawan bela ialah Pelita, tepatnya pada 1995.
Di tim Pelita, Kurniawan mengaku sangat bersyukur karena mendapatkan rekan yang sama-sama merumput di Eropa, yakni Bima Sakti.
"Alhmadulillah, di Pelita saya dibantu pelatih dan manajemen selain itu saya sangat bersyukue ada penyuplai bola yang baik seperti Bima Sakti, Ansyari Lubis, dan lainnya," lanjutnya mengkisahkan.
Kurniawan selanjutnya benar-benar membuktikan, dirinya tak salah memilih untuk melanjutkan kariernya sebagai pesepakbola.
Kemampuannya yang bagus sebagai seorang striker membuat namanya berhasil masuk ke Timnas Indonesia.
Di Timnas Indonesia, Kurniawan Dwi Yulianto tercatat sebagai pemain produkti nomor dua setelah Bambang Pamungkas.
Kurniawan Dwi Yulianto membukukan 31 gol untuk Timnas Indonesia.
Sementara Bambang Pamungkas mencatatkan 34 gol sepanjang penampilannya bersama Timnas Indonesia.
Pasca memutuskan untuk gantung sepatu dari dunia sepak bola, Kurniawan tak bisa jauh-jauh dari olahraga yang membesarkan namanya.
Alhasl mantan pemain Timnas Indonesia itu dipercaya oleh klub sepak bola Malaysia Sabah FA sebagai pelatih utama.
Berikut ini karier Kurniawan Dwi Yulianto sebagai pemain sepak bola:
Tahun Tim Tampil (Gol)
1994–1995 FC Luzern 12 (3)
1995–1999 Pelita Bakrie 36 (18)
1999–2001 PSM Makassar 58 (37)