Soccer Star
Harapan Egy Maulana Vikri untuk Sepak Bola Indonesia, Minta Perhatikan Pemain Pelosok
Pemain Lechia Gdanks, Egy Maulana Vikri berharap kompetisi dan para pemain sepak bola di pelosok Indonesia lebih diperhatikan.
TRIBUNNEWS.COM - Pemain Lechia Gdanks, Egy Maulana Vikri berharap kompetisi sepak bola di Indonesia lebih diperhatikan.
Egy Maulana Vikri yang kini bermain di Polandia, mengungkapkan rasanya berkompetisi di negara Eropa tersebut.
Nyatanya ada perbedaan yang mencolok ketika dibandingkan dengan Indonesia.
Baca: Egy Maulana Vikri Ungkap Bedanya Sepak Bola Polandia dan Indonesia
Baca: Egy Maulana Sebut Atmosfer Bola Tanah Air Lebih Seram daripada Polandia
Terlebih jika berbicara mengenai soal kompetisi yang terlihat berbeda di kedua negara.
Dirinya punya harapan kompetisi di Indonesia bisa mencontoh yang ada di Polandia saat ini.
Di Polandia sendiri, kompetisi yang ada pun sangat teratur dan sudah memiliki Liga Junior yang teratur juga.
Baca: Liga Polandia Hindari Kebangkrutan Klub, Egy Maulana Vikri Bakal Kena Potong Gaji
Baca: Empat Tips Hindari Corona dari Pesepak Bola Indonesia, Ada Egy Maulana Vikri hingga Febri Hariyadi
"Kalau menurut saya di kompetisi ya. Karena disini kompetisinya itu mulai dari liga 1, 2, 3 ,4, itu kayak benar-benar teratur."
"Dan mereka juga punya Liga juniornya dari U-17, u-18, U-19, dan u-20," jelas Egy saat diwawancarai SuperBall.id.
Dengan adanya kompetisi yang teratur, pemilihan pemain untuk tim nasional di segala umur menurut pemain asal Medan tersebut akan lebih mudah.
"Dan di timnas juga mereka punya segala macam kelompok umur dan kompetisi itu sih yang membuat mereka gampang amencari pemain2 yang tidak diketahui," imbuhnya.
Selain itu, dirinya pun meminta para pemain muda lebih diperhatikan terlebih pemain yang berada di pelosok-pelosok.
Dia sendiri merupakan salah satu pemain yang ditemukan Coach Indra Sjafri saat melakukan 'blusukan' di pelosok-pelosok Indonesia.
Dan dia berharap fasilitas yang dimiliki juga lebih diperhatikan.
"Kalau menurut saya di Indonesia itu banyak pemain bagus, lebih banyak pemain bagus dari pelosok-pelosok dan juga fasilitas apalagi," jelasnya.
Baca: Dari Skill Hingga Mental, Empat Kelemahan Besar Sepakbola Indonesia di Mata Indra Sjafri
Baca: Tim Pelatih Timnas Indonesia Bergerak Siapkan Tim ke Piala Dunia U-20 Tahun 2021

Dirinya pun mengatakan fasilitas yang dimaksut adalah berbeda antara latihan dan stadion bermain.
Ia pun berharap ada fasilitas latihan yang mmeadahi sehingga stadion utama untuk bertanding tida digunakan untuk latihan.
Hal ini demi menjaga rumput stadion tetap bagus karena hanya digunakan seminggu sekali saat pertandingan.
Baca: Fans Berat Didi Kempot, Bek Timnas Indonesia Sering Dengarkan Lagu Saat di Kamar dan di Dalam Bus
Baca: Persiapan Piala Dunia, Shin Tae-yong Agendakan Latihan Online Bareng Timnas Indonesia U-19
"Fasilitas itu untuk latihan dan stadion itu beda. Jadi kalau kita latihan di tempat latihan kita sendiri dan di camp-nya."
"Jadi tempat latihan dan stadion beda, karena itu rumput stadion tetap terjaga karena digunakan satu minggu sekali saat main saja dan pemainnya juga tetap bagus. Fasilitas mereka juga lengkap," jelas Egy.
Dirinya pun mengatakan jika kompetisi yang dikelola dengan baik akan melahirkan pemain yang bagus.
"Karena kompetisi yang bagus bakalan terlahir atau muncul juga pemain bagus," imbuhnya.
Egy sendiri sudah bermain di Liga Polandia selama hampir tiga tahun sejak datang pada 2018 lalu.
Total ia sudah bermain sebanyak empat kali untuk tim utama Lechia Gdanks, sedangkan dirinya lebih banyak bermain untuk tim kedua.
Sementara itu, musim 2020 Liga Polandia atau bisa disebut Ekstraklasa masih dalam masa penangguhan akibat virus Corona.
(Tribunnews/Haikal)