Egy Maulana Sebut Atmosfer Bola Tanah Air Lebih Seram daripada Polandia

TRIBUNNEWS.COM - Kabar bahagia serta bangga dirasakan oleh pecinta sepak bola tanah air ketika Egy Maulana Vikri resmi merumput di Benua Biru.

Tepat 2018, Egy Maulana secara resmi diperkenalkan sebagai pemain baru klub asal Polandia, Lechia Gdansk.

Pemain yang kini berusia 19 tahun tersebut menandatangani kontrak berdurasi tiga tahun bersama tim divisi utama Liga Polandia tersebut.

Kurang lebih dua tahun membela Lechia Gdansk, Egy lebih sering tampil bersama tim B daripada tim utama.

Ketika disinggung terkait atmosfer sepak bola disana dibandingkan Indonesia.

Baca: Alasan Egy Maulana Berkarir sebagai Pesepak Bola, Ibarat Buah Jatuh Tak Jauh dari Pohon

Baca: Egy Maulana Vikri Lelang Jersey Debut dengan Tanda Tangan Seluruh Pemain Lechia Gdanks

Egy Maulana mengaku atmosfer sepak bola di Benua Eropa mayoritas hampir sama yakni cukup tinggi.

Pemain jebolan SKO Ragunan tersebut menjelaskan hal itu bisa terjadi karena sepak bola sudah menjadi olahraga populer di Polandia.

"Atmosfer tetap tinggi, setiap pertandingan itu banyak juga penonton yang datang ke Stadion," ungkap Egy Maulana dalam sesi wawancara khusus bersama Super Ball.

"Apalagi kalau Derbi, itu sangat penuh," lanjutnya.

Walaupun demikian, Egy Maulana mengakui bahwa fans bola Tanah Air dinilai lebih seram dan gila.

Kegandrungan masyarakat Indonesia terhadap olahraga si kulit bundar memang tidak perlu dipertanyakan.

Walaupun, prestasi Timnas Indonesia belum kunjung ditorehkan.

Animo supporter Indonesia dari berbagai level dan strata sosial memang sangat luar biasa.

"Kalau menurut saya dibandingkan di Indonesia, lebih seram atau lebih ngeri di Indonesia kalau atmosfernya," jujur Egy Maulana.

"Orang-orangnya gila bola semua kalau indonesia. Semua cinta sepak bola klo di Indonesia. Menurut saya pribadi atmosfer di Indonesia lebih tinggi," pungkasnya.

Baca: Empat Tips Hindari Corona dari Pesepak Bola Indonesia, Ada Egy Maulana Vikri hingga Febri Hariyadi