Liga 1
Enggan Berspekulasi Soal Nasib Kompetisi, PSS Sleman Tetap Ikuti Keputusan PSSI
PSS Sleman enggan berspekulasi mengenai nasib kompetisi Liga 1 musim ini sehubungan dengan adanya wacana turnamen pengganti.
TRIBUNNEWS.COM - PSS Sleman enggan berandai-andai mengenai kejelasan nasib kompetisi musim ini.
Tim yang memiliki julukan Super Elang Jawa itu memilih untuk mengikuti apa yang menjadi keputusan PSSI sejak awal.
Musim ini memang kompetisi sepak bola di Indonesia dalam kondisi yang kurang jelas sehubungan dengan merebaknya Covid-19 (virus corona).

Baca: Pemain PSS Sleman Tetap Dapat Latihan Khusus di Tengah Pandemi Covid-19
Baca: Dokter Tim PSS Sleman Pastikan Pogram Latihan Selama Bulan Ramadhan Berjalan Efektif
Setelah resmi ditunda hingga 29 Mei oleh PSSI, nasib Liga 1 dan Liga 2 semakin tidak pasti.
Pasalnya sejumlah wacana hingga usulan dalam beberapa hari terakhir ini mulai didengungkan.
Mulai dari tetap melanjutkan kompetisi hingga adanya usulan untuk menghentikan secara total baik untuk Liga 1 dan Liga 2.
Bahkan PSSI selaku Organisasi Sepak Bola di Indonesia pun memiliki wacana untuk menyikapi skenario terburuk musim ini.
Turnamen pengganti merupakan langkah alternatif yang dapat diberikan kepada pemain dan klub sebagai aktivitas sepak bola setelah Covid-19 di Tanah Air selesai.

Direktur PSS Sleman, Hempri Suyatna mengaku pihaknya masih berpegang pada apa yang menjadi keputusan PSSI sejak awal,
Super Elja (Elang Jawa) memilih untuk menunggu hingga 29 Mei mendatang terkait perkembangan kondisinya.
Sebelumnya Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) telah mengeluarkan batas akhir status darurat ialah 29 Mei.
Namun kasus pandemi Covid-19 yang sejauh ini belum menunjukkan grafik penurunan, praktis status darurat memiliki kemungkinan besar untuk diperpanjang.
"Karena waktunya masih jauh dari tanggal itu, ya kita tidak bisa berandai-andai apakah kompetisi lanjut atau tidak."
"Tentu semuanya akan mengacu pada status dari BNPB," terang Hempri Suyatna seperti yang dikutip dari laman Tribun Jogja
Sesuai keputusan yang dikeluarkan PSSI beberapa waktu lalu, baik helatan Liga 1 dan Liga 2 dapat kembali berlangsung pada awal Juli nanti.
Namun kompetisi dapat kembali bergulir dengan catatan kondisi telah di rasa aman.
Disinggung mengenai nasib terburuk kompetisi musim ini, yakni dihentikan secara total.
Kemudian PSSI memiliki hajat untuk melangsungkan turnamen pengganti, PSS Sleman mengaku siap untuk mengikuti keputusan tersebut.
Namun lebih lanjut, Hempri meminta PSSI setidaknya memiliki ketentuan yang jelas terkait regulasi turnamen pengganti nantinya.
Pun kompetisi pengganti itu harus dilaksanakan saat kasus wabah penyakit di Tanah Air benar-benar berakhir.

"Kalau toh nanti ada kompetisi pengganti, ya kami akan mengikuti kebijakan itu."
"Tapi tentunya pasti ada banyak ketentuan, termasuk jika pandemi belum benar-benar berakhir," jelas Direktur PSS Sleman tersebut.
Menyoal surat edaran yang diberikan oleh PT Liga Indonesia Baru (LIB), Hempri Suyatna mengatakan pihaknya baru akan melangsungkan rapat.
"Kami dari jajaran direksi menggelar rapat hari ini (kemarin-red)."
"Banyak hal yang akan dibahas, termasuk juga mengenai surat dari LIB," kata Hempri.
Baca: Aneka Minuman Es Jadi Favorit Manajer PSS Sleman untuk Berbuka Puasa Selama Ramadhan
Baca: Kisah Bek Sayap PSS Sleman Soal Puding, Sup Buah hingga Bersepeda di Bulan Ramadhan
Terbaru, PT LIB (Liga Indonesia Baru) selaku operator penyelenggara kompetisi memang mengeluarkan surat edaran.
Edaran tersebut berisikan permintaan respon dan masukan dari kontestan Liga 1 dan Liga 2 terkait keberlangsungan kompetisi musim ini.
Dalam surat yang diterbitkan Rabu (29/4/2020) bernomor 182/LIB-COR/IV/2020, tim Liga 1 dan Liga 2 diminta memberikan saran sehubungan dengan jika sewaktu-waktu Badan Nasional Penanggulangan Bencanan (BNPB) memperpanjang status darurat.
Adapun respon seluruh klub terakhir untuk disampaikan kepada PT LIB ialah hari ini, (1/5/2020)
(Tribunnews.com/Giri)(TribunJogja/R.Hanif Suryo Nugroho)