Liga 1
Striker Persebaya Surabaya Jalankan Puasa Ramadhan di Swedia, Santap Masakan Sang Ibu
Salah satu momen spesial dalam Ramadan ini yakni Mahmoud Eid dapat menyantap masakan sang ibu.v
TRIBUNNEWS.COM - Striker Persebaya Surabaya, Mahmoud Eid memilih pulang ke Swedia setelah kompetisi Liga 1 2020 dihentikan sementara akibat pandemi corona.
Persebaya Surabaya juga telah meliburkan para pemainnya sejak Senin (23/3/2020) akibat berhentinya kompetisi Liga 1.
Seperti diketahui kompetisi sepak bola di Tanah Air baik Liga 1 dan Liga 2 ditangguhkan sementara akibat pandemi corona hingga 29 Mei mendatang.
Pertandingan dapat dilanjutkan pada awal Bulan Juli, dengan catatan pemerintah telah mencabut status kondisi darurat.
Baca: Ghozali Siregar Kenang 2 Golnya Saat Persib Permalukan Persebaya di GBT
Baca: Latihan Daring Persebaya Surabaya Digelar Seminggu 3 Kali & Mulai Dipimpin Aji Santoso
Keputusan Mahmoud Eid untuk pulang ke Swedia berbuah hikmah yang istimewa bagi dirinya.
Hikmah yang dirasakan Eid bisa merasakan Ramadan tahun ini untuk bisa berkumpul dengan seluruh keluarganya di Nykoping.
Penyerang berusia 26 tahun ini mengaku momen Ramadan tahun ini sangat spesial baginya lantaran bertemu dengan keluarga.
”Selalu istimewa bisa melewati Ramadan bersama keluarga,” kata Mahmoud dikutip Tribunnews dari laman resmi Persebaya Surabaya.
Eid saat ini tinggal bersama keluarga termasuk sang ibu yang berada di Nyokoping, kota kecil di kawasan selatan Swedia.
Baca: Mengenal Bek Naturalisasi Persebaya Surabaya - Zoubairou Garba yang Family Man
Baca: Hindari Kejenuhan, Pemain Persebaya Surabaya Lakukan Gowes, Dipantau Dokter Tim
Salah satu momen spesial dalam Ramadan ini yakni Eid dapat menyantap masakan sang ibu.
Sang ibu memasak banyak hidangan untuk seluruh anggota keluarganya saat berbuka puasa.
”Masakan ibu saya sangat lezat, seluruh anggota keluarganya biasanya datang ke rumah untuk makan bersama,” ungkapnya.
Pemain berpaspor Swedia dan Palestina itu menceritakan, masakan ibunya adalah menu-menu khas arab.
Selain makanan khas Arab, hidangan itu juga dilengkapi dengan teh, kopi hingga kue yang dibuat langsung oleh sang ibu.
”Sebagai hidangan pelengkap, ibu juga membuat banyak kue,” paparnya.