Transfer Pemain
CEO Leipzig Respon Ketertarikan Liverpool dan Bayern Munchen Soal Timo Werner
Kabar ketertarikan Liverpool dan Bayern Munchen untuk mendapatkan tanda tangan Timo Werner dikabarkan telah sampai ke telinga petinggi RB Leipzig.
TRIBUNNEWS.COM - Kabar ketertarikan Liverpool dan Bayern Munchen untuk mendapatkan tanda tangan Timo Werner dikabarkan telah sampai ke telinga para petinggi RB Leipzig.
Timo Werner sendiri memang menjadi salah satu komoditi transfer paling menggiurkan pada bursa mendatang.
Hal itu tidak terlepas dari performa gemilang Timo Werner pada musim ini.
Pemain berusia 24 tahun tersebut, kini tengah menikmati performa terbaiknya bersama RB Leipzig.
Baca: Liverpool Berpeluang Besar Boyong Werner dan Willian di Musim Panas
Baca: Liverpool Jangan Lengah, Barcelona Juga Inginkan Timo Werner dari RB Leipzig
Torehan 27 gol dan 12 assist menjadi bukti kegemilangan Timo Werner di semua kompetisi.
Selain itu, Timo Werner mampu membawa RB Leipzig menjadi lebih bertaring baik di Liga domestik dan Liga Champions.
Liverpool dan Bayern Munchen disebut menjadi dua tim yang dikabarkan sangat tertarik untuk mengamankan jasa pemain Timnas Jerman tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Oliver Mintzlaff selaku CEO RB Leipzig mengaku belum ada kontak langsung dari klub-klub tersebut soal transfer Timo Werner.
"Tidak ada permintaan dan Timo juga tidak menghubungi kami," ujar Oliver Mintzlaff, dikutip oleh Sportskeeda.
"Rumor ini sudah ada selama berminggu-minggu, sampai sekarang tidak ada yang baru," lanjutnya.
Beberapa waktu lalu, Oliver Mintzlaff sebenarnya juga telah angkat bicara tentang masa depan Timo Werner.
Baca: Antisipasi Hengkangnya Lautaro Martinez, Inter Milan Incar Timo Werner
Dirinya mengaku tak terlalu mengkhawatirkan masa depan Timo Werner bersama RB Leipzig.
"Aku sangat santai tentang Werner, dia belum memberi isyarat bahwa dia ingin pergi pada musim depan," ungkap Oliver Mintzlaff seperti dilansir dari Sky Sports.
"Dia tidak harus mengambil langkah itu mengingat Werner masih terikat kontrak hingga 2023 mendatang," harapnya.
Oliver Mintzlaff menambahkan ketidakpastian di pasar transfer menjadi alasan lainnya.