Liga Italia
Pelatih Inter, Antonio Conte Dinilai Terlalu Banyak Drama dan Berlebihan
Pelatih Inter Milan, Antonio Conte dianggap oleh mantan pelatih Fiorentina, Aldo Agroppi sebagai orang yang penuh drama
"Conte hanya memainan bagiannya, akan cocok baginya jika meraih kemenangan, namun jika kalah dia akan tak tertahankan bagi para pemain dan sutradara."
"Jangan lupa, Italia bahkan tidak bisa masuk empat besar Euro," ungkap pria berusia 76 tahun ini.
Sosok yang pernah bermain untuk Genoa dan Torino ini juga menilai Conte merupakan pelatih yang dinilai terlalu tinggi.
Dirinya mengambil contoh Conte tidak lolos ke fase gugur Liga Champions musim ini dan dipecat oleh Arezzo serta Atalanta.
"Conte dinilai terlalu tinggi, karena sekali lagi, musim ini ia tersingkir dari Liga Champions putaran pertama bersama Inter."
"Di Liga Italia pun dia tertinggal, selain itu, dia dipecat Arezzo dan Atalanta," terang Agroppi.
Baca: 5 Mantan Pemain Serie A di Liga 1, Eks Juventus, Inter Milan hingga AC Milan
Baca: Harapan Crespo Soal Liga Italia hingga Pujian untuk Juventus & Inter Milan
Lalu mengenai gelar Liga Italia yang diraih oleh Conte pun dirasa bisa dilakukan semua pelatih jika di Juventus.
Karena, di Liga Champions Conte belum bisa memberikan dampak apa-apa.
Sebenarnya Agroppi tidak akan mempermasalahkan apapun dari Conte jika ia tidak memiliki sikap berlebihan.
"Dia memenangkan Scudetto dengan Juventus, seperti yang dilakukan banyak orang lain, tetapi tidak pernah membuat dampak di Liga Champions."
"Saya tidak keberatan jika dia tidak bertindak terlalu berlebihan tentang hal itu, dengan perintah dan teriakannya," tegasnya.
"Itu hanya dapat diterima selama Anda menang, jika tidak Anda menjadi menjengkelkan," imbuhnya.
Selain membicarakan Conte, Agroppi juga membahas pelatih Lazio, Simone Inzaghi dan pelatih Juventus saat ini, Maurizio Sarri.

Baca: Penyesalan Mauro Zarate Tinggalkan Lazio Gabung Inter Milan di 2011
Baca: Romelu Lukaku Kagumi Eks Attacante Inter Milan, Adriano dan Ronaldo El Fenomeno
Bagi Agroppi, Inzaghi tidak terlihat seperti pelatih, dia lebih terlihat seperti kakak laki-laki atau sahabat bagi semua orang.
Menurutnya ini dilarang karena akan menghilangkan rasa hormat dan kekuatan anda sebagai pelatih.