Liga 1
Tampil Perdana di Liga 1, Gelandang Persik Kediri Akui Atmosfernya Cukup Keras & Menguras Tenaga
Ady Eka Jayanto gelandang milik Persik Kediri merasakan pengalaman perdana bermain di kompetisi tertinggi Liga 1 2020.
TRIBUNNEWS.COM - Ady Eka Jayanto gelandang milik Persik Kediri merasakan pengalaman perdana bermain di kompetisi tertinggi Liga 1 2020.
Pemain yang beroperasi sebagai gelandang jangkar tersebut mengaku pengalaman perdananya ini sangat menguras tenaga lantaran jalannya pertandingan cukup keras.
Hal ini membuat Ady menilai seluruh kontestan Liga 1 2020 memiliki peta kekuatan yang merata.
Jalannya pertandingan yang cenderung keras membuat Ady harus menyiapkan fisik prima.
Selain fisik yang prima, konsentrasi penuh selama 90 menit pun dibutuhkan agar dapat memberikan penampilan terbaik di atas lapangan.

Baca: Kompetisi Liga 1 2020 Musim Sudah Tidak Ada lagi Begitu kata Jacksen F Tiago
Baca: Fisioterapis Persib Bandung Berharap Cedera Dislokasi Jari Teja Paku Alam Pulih Pekan Ini
“Liga 1 cukup keras menguras tenaga dan pikiran. Makanya di Liga 1 harus benar-benar fokus dan disiplin 90 menit sampai pertandingan berakhir."
"Sayangnya baru menikmati Liga 1 malah ada bencana virus seperti ini."
"Sedih juga tapi bagaimana lagi sudah kondisinya begini, harus sabar dulu dan semuga cepat hilang virus itu di Indonesia,” kata Ady dikutip dari laman Liga Indonesia.
Virus yang berasal dari Wuhan, China tersebut berimbas kepada dihentikannya Liga 1 2020 hingga bulan Mei mendatang.
Bahkan jika kondisi tidak kunjung membaik, tidak menutup kemungkinan kompetisi musim ini dihentikan permanen.
Situasi ini membuat seluruh kontestan Liga 1 2020 harus menjalani latihan mandiri untuk menjaga kondisi kebugarannya.
Tak terkecuali Ady yang juga tetap menjaga kebugaran fisiknya dengan berlatih secara mandiri di sekitar rumah.
Ady memberi durasi waktu selama satu jam saat melakukan latihan yang dirasa cukup untuk menjaga kebugarannya.
“Saat ini tetap jaga kondisi setiap pagi di lapangan dekat rumah, sehari satu jam. Tugas dari coach sudah tidak ada, minggu-minggu kemarin yang ada sekarang ya latihan jaga fisik standar,” pungkasnya.
Latihan mandiri yang dilakukan oleh Ady merupakan himbauan langsung dari jajaran pelatih Persik Kediri.
Joko Susilo yang merupakan pelatih kepala klub berjuluk Macan Putih ini terus menjaga komunikasi dengan pemainnya.
Baca: Pelatih Persib Robert Rene Alberts Minta Pemainnya Fokus Jalani Latihan di Rumah
Baca: Persik Kediri Patuhi Keputusan PSSI Mengenai Pembayaran Gaji Sebesar 25 Persen dari Nilai Kontrak
Komunikasi tersebut yakni mengingatkan para pemainnya agar tetap menjaga kebugaran selama berada di rumah masing-masing.
Mantan pelatih Arema FC itu memanfaatkan chat mesangger sebagai sarana komunikasi dengan Paulo Sitanggang cs.
Hal ini dilakukan Joko Susilo agar komunikasi dengan pemain tidak terputus selama menjalani masa libur.
Menurut Joko Susilo bahwa komunikasi tersebut penting dalam upaya mengingatkan pemain agar selalu menjaga kesehatan dan kebugaran selama libur.
“Iya masih terus komunikasi lewat grup WA saja. Tetap mengingatkan pemain meskipun hanya maintenance. Tidak bisa berbuat banyak dengan situasi ini,” kata pelatih yang biasa dipanggil Gethuk.
Joko juga menambahkan sebagai pemain profesional, para pemain Persik Kediri harus mampu memahami kondisinya masing-masing sebagai atlet.
Pelatih asal Cepu itu meminta agar selama libur dua hal penting yakni kesehatan dan kebugaran harus benar-benar diperhatikan oleh pemain.
Mantan pelatih Timnas Indonesia ini tidak ingin anak asuhnya dalam kondisi drop ketika kompetisi kembali bergulir.
“Mengingatkan dua hal, pertama jaga kesehatan dan kedua, bagaimana menjaga kebugaran seorang profesional,” tutupnya.
(Tribunnews.com/Ipunk)