Liga Spanyol
Fakta Menarik Liga Spanyol 2020 Sebelum Ditunda, Keterpurukan Espanyol hingga Rekor Tandang El Real
Berbagai fakta menarik menghiasa kompetisi Liga Spanyol musim ini sebelum ditangguhkan karena pandemik Covid-19.
TRIBUNNEWS.COM - Berbagai fakta menarik menghiasi kompetisi Liga Spanyol musim ini sebelum ditangguhkan karena pandemik Covid-19.
Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Spanyol (RFEF) mengambil keputusan untuk menghentikan sementara kompetisi sepak bola di daratan tanah Matador.
Semua kompetisi olahraga secara resmi ditangguhkan hingga waktu yang belum ditentukan.
Banyak hal menarik selama berlangsungnya kompetisi Liga Spanyol musim 2019/2020.
Mulai dari performa membaik yang ditampilkan oleh Real Madrid.
Baca: Pembelaan Eden Hazard Seusai Tampil Mengecewakan Bersama Real Madrid
Baca: Transfer Pemain: Lazio Ikut Berburu Dejan Lovren hingga Rumor Real Madrid Datangkan Bomber Wolves
Ujian konsistensi Barcelona ditengah badai cedera yang melanda tim asal Catalan tersebut.
Hingga performa kejutan dari para tim kuda hitam mulai dari Getafe hingga Real Sociedad.
Dikutip Tribunnews dari Sportskeeda, berikut ini deretan fakta menarik La Liga Spanyol sebelum ditangguhkan karena pandemik Covid-19:
1. Imbas Jual Pemain Bintang, Espanyol Terkapar
Espanyol menjadi salah satu klub yang performanya diluar dugaan cukup mengecewakan sejauh ini.
Torehan 20 poin dari 27 pertandingan yang dilakoni mewarnai perjalanan berat tim Espanyol pada musim ini.
Banyak faktor yang membuat performa Espanyol cukup buruk pada musim ini, salah satunya faktor imbas dari menjual pemain bintangnya.
Salah satu pemain bintang yang dijual oleh manajemen Espanyol, Borja Iglesias.
Borja Iglesias mampu menjadi tokoh penting Espanyol pada musim lalu.
Berposisi sebagai penyerang, gol demi gol yang dibuat oleh sang pemain mampu membantu Espanyol meraih kemenangan atau menyelematkan dari kekalahan.
Total gelontoran 17 gol menjadi kontribusi Borja Iglesias pada musim 2018/2019.
Angka tersebut berkisar 35% dari jumlah keseluruhan gol yang dicetak oleh Espanyol musim lalu.
Raihan 17 gol tersebut juga membantu Espanyol menempati posisi ketujuh musim lalu.
Kini, Espanyol harus menyesal ketika Borja Iglesias merumput bersama Real Betis.
Espanyol mungkin meraih keuntungan dengabn menjual sang pemain dengan harga kisaran €28 juta.
Hanya saja, uang tersebut ternyata tidak sebanding dengan jebloknya performa Espanyol pada musim ini.
Alhasil kini Espanyol berada di dasar klasemen dan terancam turun kasta jika performanya tidak lekas membaik di sisa pertandingan musim ini.
2. Performa Menawan Real Sociedad
Real Sociedad menjadi salah satu tim yang memiliki nasib berbeda dengan Espanyol.
Jika Espanyol harus terkapar di jurang degradasi maka Real Sociedad tengah menikmati persaingan demi memperebutkan satu tiket ke Liga Champions musim depan.
Real Sociedad kini menempati posisi keempat klasemen dengan raihan 46 poin.
Terpaut 12 angka dari Barcelona yang menghuni singgasana klasemen.
Salah satu kunci dibalik performa menawan Real Sociedad adalah Imanol Alguacil.
Imanol Alguacil yang sebelumnya menjadi manajer tim junior mampu menanamkan hasrat bermain sepak bola kepada para pemain Real Sociedad.
Tampil menyerang untuk meraih kemenangan selalu didengungkan Imanol Alguacil ketika diatas lapangan.
Torehan 46 gol menjadi bukti daya ledak serangan Real Sociedad tidak boleh diremehkan begitu saja oleh lawan-lawannya.
Peluang mencetak sejarah berlaga di kompetisi Liga Champions musim depan pun sangat terbuka lebar.
Kuncinya Real Sociedad harus bisa bermain secara konsisten untuk mendulang kemenangan demi kemenangan.
3. Real Madrid Adalah Favorit, Tapi Rekor Tandang Mereka Jadi Catatan
Untuk pertama kalinya sejak meraih gelar juara pada tahun 2017, Los Blancos kembali terlihat bertaring untuk bersaing memperebutkan posisi terbaik.
Zinedine Zidane kembali berhasil memberikan sihirnya pasca keterpurukan pada musim lalu.
Kombinasi pemain muda dan berpengalaman menjadi senjata Zinedine Zidane dalam meracik strategi permainan Los Blancos.
Sektor lini pertahanan menjadi lini yang paling merasakan sentuhan dingin Zinedine Zidane pada musim ini.
Percaya atau tidak, Real Madrid menjadi tim yang memiliki rekor pertahanan terbaik di semua lima liga top Eropa.
Los Blancos sejauh ini baru kebobolan 19 gol saja dalam perjalanannya di La Liga Spanyol musim ini.
Hanya saja, dibalik catatan mengkilap tersebut ada satu kelemahan yang harus segera ditutup oleh Zinedine Zidane dan anak buahnya.
Kelemahan tersebut adalah kegagalan mendulang angka maksimal setiap menjalani laga tandang.
Dari 14 pertandingan laga tandang musim ini, Real Madrid gagal mendulang poin sama sekali dalam tujuh penampilannya.
Itu berarti 7 laga tandang Real Madrid musim ini harus berakhir dengan kekalahan.
Jika Real Madrid ingin menuntaskan misi besarnya untuk kembali merebut gelar La Liga Spanyol.
Maka, Los Blancos harus segera memperbaiki catatan buruk tandang mereka demi bisa mengunci gelar juara Liga Spanyol musim ini.
(Tribunnews/Dwi Setiawan)