FIFA
Dampak Wabah Corona, FIFA Berencana Ubah Kebijakan Transfer Pemain
FIFA berencana mengubah waktu pembukaan dan tenggat jendela transfer Musim Panas 2020.
"Saya pikir ini akan memakan waktu lebih lama utama di Italia maupun Spanyol sehingga sangat sulit bagi sepak bola Eropa untuk kembali demi menuntaskan musim ini," jelasnya.
Pria yang membawa Italia merengkuh gelar juara Piala Dunia 2006 tersebut juga berbicara mengenai situasi terkini ditempat tinggalnya saat ini.
Baca: Euro 2020 Diundur Jadi Juni 2021, Roberto Mancini Sumringah Persiapkan Senjata Terbaik Timnas Italia
Cannavaro saat ini tengah menikmati kariernya sebagai seorang pelatih bersama klub asal China, Guangzhou Evergrande.
Ia telah melatih tim tersebut pada 2014 sebelum kembali lagi pada 2017.
Pemain yang dulunya berposisi bek tengah tersebut mengaku cukup terkesan dengan langkah-langkah China dalam menghentikan penyebaran virus corona.
"Virus di Gouangzhou terkendali dan kehidupan kini telah kembali normal, tidak ada peraturan ketat lagi, mungkin hanya 14 hari di rumah saja," ujarnya.
"Dalam dua hari ini saya telah menyelesaikan waktu karantina, kita semua yang kembali harus beraktivitas," tambah Cannavaro.
Cannavaro mengimbau bagi negara mana pun yang tengah dilanda wabah virus corona untuk tetap tinggal dirumah demi mengantisipasi penyebaran virus.
"Tinggal di rumah sangat penting karena kami tidak memberikan virus kesempatan untuk menginfeksi lebih banyak orang," sarannya.
"Kita harus mau belajar dari China, mereka seakan memiliki lebih banyak pengalaman dalam menangani situasi ini," kata eks kapten Timnas Italia tersebut.
Fabio Cannavaro dikenal sebagai salah satu bek yang pernah berhasil menjadi pemenang penghargaan Ballon d'Or dalam sejarah.
Duel Atalanta vs Valencia Dianggap Biang Virus Corona di Italia, Kapten La Dea Angkat Bicara
Pertandingan antara Atalanta kontra Valencia di leg pertama babak 16 besar Liga Champions disebut-sebut sebagai biang kerok penyebaran voris corona di Italia.
Hal ini dikarenakan para pendukung Atalanta yang bermukim di wilayah Bergamo memutuskan secara berbondong-bondong mendukung tim kesayangannya.
Rakyat Bergamo rela menempuh jarak sejauh 60 km untuk menonton pertandingan Atalanta yang digelar di Stadion San Siro, Kota Milan.