Liga 2
Mengenal Tiga Klub Tertua Liga 2 2020: Persis Solo, PSIM Yogyakarta, hingga PSMS Medan
Persis Solo adalah klub sepak bola yang didirikan pada tahun 1923 di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.
Namun kejayaan itu hanya berlangsung hingga akhir 1940-an.
Sejak saat itu, Persis Solo terlihat kesulitan bersaing lagi di papan atas kompetisi tertinggi sepak bola nasional.
Terkait jersey musim ini terasa lebih spesial, lantaran Persis Solo 'kembali ke rumah' dengan menggunakan Stadion Manahan sebagai homebase mereka.
Sementara untuk jersey away dan third jersey Persis Solo akan diluncurkan saat laga away pertama Laskar Sambernyawa.
Jersey away didominasi warna putih sementara third jersey berwarna hitam.
2. PSIM Yogyakarta (1929)
PSIM Yogyakarta merupakan salah satu klub sepak bola kebanggaan warga kota Gudeg.
Klub yang bermarkas di Stadion Mandala Krida tersebut didirikan pada 5 September 1929.
Kini, PSIM Yogyakarta dilatih oleh salah satu juru taktik andal, Seto Nurdiantoro.
PSIM Yogyakarta memiliki beberapa julukan mulai dari Laskar Mataram, Parang Biru, hingga Naga Jawa.
PSIM Yogyakarta juga memiliki dua kelompok supporter fanatik hingga kini.
Dua supporter fanatik tersebut yakni Brajamusti (Brayat Jogja Mataram Utama Sejati) dan The Maident (Matarram Independent).
Jersey yang dipakai PSIM Yogyakarta identik dengan warna khas biru yang disertai garis-garis horizontal.
Selain itu, motif batik parang rusak yang menjadi identitas klub selalu tersemat di bagian pundak, berwarna emas.
Dua garis horizontal berwarna emas juga tersemat di bagian dada.
Baca: Profil Klub Liga 2 - Persiba Balikpapan, Mewahnya Skuat Beruang Madu di Musim 2011/2012
Baca: Profil Persijap Jepara: Optimistis Laskar Kalinyamat di Liga 2 2020