Sabtu, 4 Oktober 2025

Liga 2

Profil Persis Solo, Klub Kebanggaan Warga Surakarta yang Rindu Tampil di Kasta Tertinggi

Persis Solo akan kembali berjuang untuk bisa kembali tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim depan.

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Husein Sanusi
Offisial DJSPORT
Jersey kandang Persis Solo, terinspirasi dari Batik Kawung yang ada di Stadion Manahan. 

TRIBUNNEWS.COM - Persis Solo akan kembali berjuang untuk bisa kembali tampil di kasta tertinggi sepak bola Indonesia musim depan.

Terakhir kali tim berjuluk Laskar Samber Nyowo tersebut merasakan kompetisi tertinggi tepatnya pada tahun 2007.

Saat itu, Persis Solo berhasil berlaga di divisi utama pada musim 20007/2008.

Menelisik sejarah, tim kebangaan warga Surakarta tersebut tercatat memiliki sejarah hebat pada masa lalu.

Persis Solo adalah klub sepak bola yang didirikan pada tahun 1923 di Surakarta, Jawa Tengah, Indonesia.

Persis Solo adalah raksasa sepak bola Indonesia di masa lalu.

Persis pernah menjuarai kompetisi Perserikatan sebanyak 7 kali.

Namun kejayaan itu hanya berlangsung hingga akhir 1940-an.

Sejak saat itu, Persis Solo terlihat kesulitan bersaing lagi di papan atas kompetisi tertinggi sepak bola nasional.

Untuk mewujudkan mimpinya untuk kembali bisa promosi ke kasta tertinggi, pihak manajemen Persis Solo terlihat cukup serius dalam membenahi tim.

Berikut ini ulasan profil klub Persis Solo yang akan berlaga di Liga 2 2020, dihimpun Tribunnews dari berbagai sumber:

Pelatih: Salahudin

Pelatih Kepala Persis Solo, Salahudin merupakan mantan pemain Timnas Indonesia.

Salahudin lahir di Palembang, 30 Januari 1970.

Pelatih Persis Solo pernah bermain sebagai bek kiri.

Tercatat ada lima tim lokal yang pernah menjadi destinasi karir Salahudin ketika masih aktif bermain sebagai pemain.

Klub pertama yang menjadi destinasi karir pertamanya sebagai pemain adalah Barito Putera.

Salahudin memperkuat Barito Putera mulai tahun 1988 hingga 1995.

Seusai merumput bersama Barito Putera selama tujuh tahun, Salahudin hijrah ke Persikota Tangerang.

Salahudin merumput bersama Persikota Tangerang selama dua tahun mulai dari 1996 hingga 1998.

Setelah vakum beberapa tahun, Salahudin kembali bermain sepak bola memperkuat Mitra Kalteng mulai tahun 2001.

Pelatih Persis Solo sekaligus legenda Timnas Indonesia, Salahudin, Optimis Indra Sjafri Bawa Timans Indoensia U-23 Juara SEA Games 2019
Pelatih Persis Solo sekaligus legenda Timnas Indonesia, Salahudin, Optimis Indra Sjafri Bawa Timans Indoensia U-23 Juara SEA Games 2019 (Istimewa/Tribunnews)

Setahun berselang, ia pindah memperkuat PSS Sleman pada musim 2002/2003.

Terakhir, Salahudin menjalani karir sepak bola saat membela Persegi Gianyar pada musim 2003-2004.

Bermain apik di level klub, Pelatih Salahudin dipanggil Tim Nasional U23 SEA Games Manila 1991.

Setelah pensiun menjadi pemain sepak bola, Salahudin berkarier sebagai pelatih klub sepak bola.

Salahudin memulai karier kepelatihannya dengan menangani klub Persepar Palangkaraya.

Waktu itu pada tahun 2007 berhasil meloloskan Persepar ke Divisi I Liga Indonesia.

Ada beberapa tim lain juga pernah merasakan tangan dingin Salahudin.

Tim-tim seperti Barito Putera, Perssu Sumenep, Madura FC, hingga Persiba Balikpapan pernah menjadi destinasi karir Salahudin sebagai pelatih.

Kini, Salahudin mempunyai misi berat untuk mengantarkan Persis Solo bisa kembali bermain di kasta tertinggi sepak bola nasional pada musim depan.

Persis Solo Rekrut Pemain Jempolan, Eks Jebolan Liga 1

Persis Solo cukup agresif dalam berburu pemain musim ini, ada beberapa pemain jempolan yang berhasil direkrut.

Tak tanggung-tanggung, mereka yang didatangkan Persis Solo merupakan pemain jebolan Liga 1 yang bergabung dengan tim elit liga tertinggi di Indonesia itu.

Pertama, ada nama Syahroni, musim lalu Syahroni membela Mitra Kukar di kompetisi Liga 2, ia juga pernah bermain di Persija.

Bersama tim dengan julukan Naga Makes Syahroni tampil dalam 13 pertandingan dan mencetak satu gol.

Gelandang berusia 27 tahun ini sebelumnya tercatat pernah berkostum tim-tim besar di Liga 1 sebelum hijrah ke Mitra Kukar.

Syahroni mengawali karir sepakbola profesional di Persija pada 2014 lalu.

Sempat berseragam Laskar Cisadane -julukan Persita Tangerang-, Syahroni kembali ke Persija dan Barito Putera.

Selain Syahroni, ada nama Yan Pieter Nasadit (gelandang), Marco Kabiay (bertahan), dan Rishadi Fauzi (penyerang).

Ketiga pemain tersebut penah membela tim kebanggan Ibukota (Persija).

Selanjutnya Gufroni Al Maruf (gelandang) dan Engelberd Sani (winger) yang musim Liga 1 2019 lalu memperkuat Madura United.

Keputusan dua pemain Laskar Sappe Kerrab ini hengkang lantaran perihal menit bermain yang lebih.

Mengingat ia jarang bermain sebagai starter selama merumput bersama Madura United.

Nama Engelberd Sani tentu sudah banyak dikenal oleh para pecinta sepak bola Indonesia.

Pemain yang bisa menempati beberapa posisi ini jarang mendapatkan menit bermain bersama Madura United di Liga 1 2019.

Sani hanya bermain dalam 10 pertandingan Skuat Sape Kerrab di Liga 1 2019.

Berikut Skuad Persis Solo di Liga 2 2020:

Kiper

-Sendri Johansah

-Ali Budi Raharjo

-Wildan Mauludin Achyar

Belakang

-Bruno Casimir

-Susanto

-M. Alaik Sobrina

-Dedi Tri Maulana

-Marko Kabiay

-Andre Putra

-Anis Mujiono

-Joko Susilo

Tengah

-Hapidin

-Nanang Asripin

-Iman Budi Hernandi

-Oky Derry

-M. Shulton Fajar

-Yan Pieter Nasadit

-Engelberd Sani

-Syahroni

-Gufroni Al Maruf

-Irfan Afghoni

-Ramdani Tawainella

Depan

-M. Isa

-Tri Handoko

-Rishadi Fauzi

-Sansan Fauzi

-Jujan Seto

Stadion Manahan, Markas Kebanggaan Persis Solo

Dikutip dari Tribun Solo, Stadion Manahan memiliki sejarah panjang bagi kesebalasan Persis Solo.

Dulu stadion yang berada di Jalan Adi Sucipto, Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo untuk markas Persis Solo itu diketahui diresmikan Presiden Soeharto pada pada 21 Februari 1998 silam.

Kini, setelah renovasi selama belasan bulan dengan anggaran Rp 301 miliar yang dikerjakan kontraktor PT Adhi Karya (Persero) Tbk Kerjasama Operasi (KSO) dengan PT Penta Rekayasa telah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu.

Rumput di Stadion Manahan Solo ini termasuk yang terbaik di kelasnya disesuaikan dengan kondisi lapangan begitu juga dengan ruangan ganti pemain juga terlihat lebih lengkap seperti jacuzzi berupa kolam air untuk pemain berendam air panas.

Selain itu, juga Lokerroom pemain atau ruang ganti pemain ada juga belasan kamar mandi, tempat cuci muka dan tempat duduk juga disediakan dalam ruangan tersebut.

Sementara lapangan pemanasan ini disediakan di dekat ruang ganti pemain menggunakan rumput sintetis.

Adapun kursi penonton juga telihat menarik lantaran dengan model warna warni semakin memeriahkan tampilan stadion yang bisa menampung menampung 20.003 orang.

Pasoepati, Pendukung Setia Laskar Samber Nyowo

Pasoepati merupakan nama sebuah kelompok supporter yang menjadi garda terdepan pendukung tim Persis Solo.

Berdasarkan sejarah, Pasoepati terbentu seusai kehadiran tim Pelita Jaya yang dulu memiliki markas di Stadion Manahan pada 20 tahun silam.

Tanggal 9 Februari 2000 disebut-sebut sebagai kelahiran supporter Pasoepati.

Di tahun 2003, hengkangnya Pelita dari kota Solo kemudian digantikan oleh klub asal Jakarta Timur yang kemudian meleburkan namanya sebagai Persijatim SOLO FC.

Namun, nostalgia Pasoepati dengan Persijatim ternyata hanya berlangsung selama 3 tahun.

Dan di tahun 2006, Pasoepati akhirnya mengikrarkan dirinya untuk mendukung tim asli daerah, Persis Solo hingga saat ini.

(Tribunnews/Dwi Setiawan)

Sumber: TribunSolo.com
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
3
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Persebaya
6
3
1
2
8
5
3
10
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved