Liga Italia
Pasca Inter Milan vs AC Milan, Stefano Pioli Marah Terhadap Pemain Rossoneri
Pelatih AC Milan Stefano Pioli marah terhadap skuat Rossoneri pasca pertandingan melawan Inter Milan di San Siro, Senin (10/2/2020).
TRIBUNNEWS.COM - Pelatih AC Milan Stefano Pioli marah terhadap skuat Rossoneri pasca pertandingan melawan Inter Milan di San Siro, Senin (10/2/2020).
Menurutnya, anak asuhnya lalai dalam bertahan dan mengantisipasi serangan Inter Milan, khusunya di babak kedua.
Pada dasrnya, Pioli memuji penampilan Ibrahimovic dan kolega lantaran bermain bagus di babak pertama.
Alih-alih untuk mempertahankan keunggulan, AC Milan justru tak mampu berbuat banyak saat Inter menyerang.
"babak pertama strategi kami berjalan dengan sangat baik dan mungkin kami layak mendapatkan lebih dari 2-0," ungkap Stefano Pioli kepada Sky Sport Italia, dilansir Football Italia.
"Sayangnya, dua insiden di mana kita seharusnya melakukan banyak hal justru mengubah permainan dan mentalitas kita.
"Kebobolan dua gol dalam empat menit membuat semua perbedaan.
"Saya marah dengan pemain saya karena lalai dalam bertahan, dalam situasi tersbut kami membiarkan mereka hingga akhirnya kebobolan," tutur Pioli.
"Sangat disayangkan, kami menguasai jalannya pertandingan tapi tidak bermain sebagai tim yang kuat, dan membuat kami berjarak 19 poin di klasemen," lanjutnya.
Selanjutnya, Pioli bakal mengevaluasi tim Rossoneri untuk mengantisipasi kesalahan serupa terjadi.
"Saya harus menanamkan kepikiran mereka bahwa mereka bahwa mereka bisa menghasilkan yang terbaik jika menghindari kesalahan-kesalahan itu," tutupnya.
Massimo Moratti Terkesan dengan Laga Inter Milan vs Ac Milan Kemarin
Mantan Presiden Inter Milan, Massimo Moratti mengklaim Derbi della Madonnina kemarin adalah salah satu laga yang terbaik sepanjang masa.
Bos Inter Milan tahun 1995 hingga 2014 itu terkesan dengan permainan yang diperagakan kedua tim.
Inter Milan berhasil membalas empat gol di babak kedua, setelah tertinggal dua gol lebih dulu di babak pertama.
"Itu adalah salah satu pertandingan derbi paling indah sepanjang masa," kata Massimo Moratti kepada Sport Mediaset, dilansir Football Italia.
"Itu adalah malam paling indah, pertandingan yang sempurna: Milan bagus babak pertama, Inter lebih baik di babak kedua.
"Dalam 45 menit babak pertama hanya ada Milan di lapangan, tetapi saya pikir Antonio Conte melakukan apa yang seharusnya dia lakukan pada jeda turun minum," ujarnya melanjutkan.
Dalam kesempatan itu Moratti juga menyampaikan tak ingin bandingkan kepemimpinan era Antonio Conte dengan pendahulunya, Jose Mourinho dan Roberto Mancini.
Menurutnya, merema mungkin memiliki aspek dan logika yang serupa, namun satu sama lainnya sangatlah berbeda.
Satu hal yang pasti, mereka semua adalah yang terbaik.
Derbi della Madonnina Pertama Bagi Christian Eriksen
Christian Eriksen diturunkan Antonio Conte pada 20 menit sisa pertandingan Inter Milan kontra AC Milan.
Kali pertama bagi mantan pemain Tottenham itu berada di tengah kehadiran 75.000 pendukung yang datang ke Stadion San Siro dalam Derbi della Madonnina.
"Itu adalah pengalaman yang hebat.
"Kami tidak mendapatkan atmosfer itu di Premier League (Liga Inggris," ungkap Christian Eriksen kepada La Gazzetta dello Sport dikutip dari Football Italia.
Mengawali laga dari bangku cadangan bukanlah permasalahan bagi pemain timnas Denmark itu, dia justru terhibur dengan koreografi yang terbentang dalam laga tersebut.
"Para penggemar telah menyiapkan koreografi besar ini yang terbentang hingga ujung stadion. Anda tidak mendapat atmosfer ini karena di Liga Inggris karena tidak diperbolehkan.
"Di sini, saya benar-benar merasakan para penggemar mendukungkung sejak kamu turun dari bus tim.
"Itu membuat saya bersemangat, memotivasi saya, mendorong saya ke arah yang benar dan membantu saya untuk bertahan di sini. Sejauh ini semuanya berjalan dengan baik," ungkap Christian Eriksen.
Inter Milan omback setelah tertinggal dua gol AC Milan yang dicetak oleh Ante Rebic (40') dan Zlatan Ibrahimovic (45+1').
Namun di babak kedua, Inter Milan menggilan dengan memborong empat gol, masing-masing dicetak Marceki Brozovic, Matias Vecino, Stevan de Vrij, dan Romelu Lukaku.
Berkat hasil ini, Inter Milan sukses mengkudeta posisi puncak klasemen Liga Italia yang dihuni Juventus.
Kedua tim memiliki raihan poin yang sama, 54 poin, namun Inter Milan lebih produktif dalam urusan mencetak gol daripada Juventus.
Sementara AC Milan harus turun ke peringkat 10 dengan koleksi 32 poin.
Hasil Lengkap Liga Italia Pekan ke-23
AS Roma 2-3 Bologna
Fiorentina 1-2 Atalanta
Torino 1-3 Sampdoria
Hellas Verona 2-1 Juventus
SPAL 1-2 Sassuolo
Brescia 1-1 Udinese
Napoli 2-3 Lecce
Genoa 1-0 Cagliari
Parma 0-1 Lazio
Inter 4-2 Milan
(Tribunnews.com/Sina)