Liga Inggris
Tindakan Tak Beralasan Fans Man United Pada Rumah Ed Woodward, Sanksi Berat Menanti
Rumah CEO Manchester United Ed Woodward disrang oleh oknum yang diduga suporter dengan nyanyian bernada ancaman serta pelemparan flare ke dalam rumah.
TRIBUNNEWS.COM - Baru-baru ini rumah Wakil Ketua Eksekutif atau CEO Manchester United, Ed Woodward menjadi sasaran oleh oknum, yang diduga sebagai fans Manchester United.
Di Twitter beredar video, dimana beberapa oknum tersebut melemparkan flare ke atas gerbang rumah Ed Woodward.
Sementara oknum lainnya menyanyikan chance yang berbau hinaan dan ancaman untuk Ed Woodward.
Dalam pemberitaan BBC pada Rabu (29/1/2020) pagi waktu Indonesia, Ed Woodward beserta istri dan 2 anaknya sedang tidak berada di rumah.
Sebelum kejadian ini, Ed Woodward hadir dalam 2 pertandingan terakhir Manchester United. Saat lawan Burnley dan Tranmere.
Pada pendukung Manchester United yang datang memenuhi stadion menyanyikan lagu tentang Ed Woodward dan membuat panggilan untuk pemilik klub, keluarga Glazer untuk pergi.
Saat lawan Tranmere di Prenton Park, Minggu (26/12020), suporter Manchester United meneriakkan 'cinta United, benci Glazers', 'kami ingin United kembali', 'setiap dari kita (suporter) membenci Glazers'.
Nyanyian tersebut terus berulang selama pertandingan berlangsung dengan memutar syal hijau dan emas di atas kepala mereka, serta bom asap hijau, dalam pemberitaan Manchester Evening News, Senin (28/1/2020) malam waktu setempat.
Manchester United mengeluarkan pernyataan terkait insiden yang menimpa rumah Ed Woodward.
"Klub Sepak Bola Manchester United telah menerima laporan tentang insiden di luar rumah salah satu karyawan kami.
Kami tahu bahwa dunia sepak bola akan bersatu di belakang kami.
Kami bekerja sama dengan polisi Manchester United untuk mengidentifikasi para pelaku serangan yang tidak beralasan ini.
Siapa pun yang dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran pidana, atau terbukti melanggar hukum, akan dilaran sumur hidup oleh klub dan dapat memnuhi penuntutan.
Suporter yang mengemukakan pendapatnya dengan cara tersebut dan membahayakan hidup adalah tindakan pidana. Tidak ada alasan untuk melakukan tindakan ini."
Insiden ini mengingatkan pada serangan tahun 2004 lalu yang menimpa mobil Direktur Manchester United saat itu Maurice Watkins.
Pada akhirnya, Maurice Watkins melepas saham Man United dan dibeli oleh keluarga Malcolm Glazer.
(Tribunnews.com/Sina)