Sejarah Sepak Bola: Kesetiaan Fernando Redondo di Real Madrid Berakhir Pengkhianatan
Fernando Redondo bentuk kesetiaan bagi Real Madrid yang berakhir pengkhianatan di balik transfernya ke AC Milan
Namun pada akhirnya, Perez keluar sebagai pemenang dengan merih lebih dar 3000 suara.
Kemenengan tersebut tidak lepas dari jani yang dilontarkan Perez, ialah menggaet Luis Figo dari Barcelona.
Janjinya terbukti dalam kurun waktu satu minggu usai Florentino Perez menduduki kursi presiden klub.
Real Madrid berhasil menggaet Luis Figo dari Barcelona dengan biaya 62 juta Euro.

Secara berturut turut Perez kemudian mendatangkan Caudio Makelele serta Flavio Concelcao.
Kala itu, Fernando Redondo berpihak pada Lorenzo Sans tidak lepas dari taktik penjualan yang dilakukan Perez untuk menutup biaya akibat transfer mendatangkan Figo.
Pertama tama, Perez menyingkirkan Anelka yang dibuang ke klub Ligue 1, PSG.
Kemudian Christian Karembeu yang dibuang ke Middlesbrough.
Penjualan Redondo juga berkaitan dengan pemain asal Argentina itu memiliki pengaruh yang cukup besar di ruang ganti Real Madrid.
Selain itu, Redondo terkenal dengan pemain yang membela Sans selama pemailihan presiden klub.
Florentino Perez secara perlahan merekayasa untuk menjual Redondo tanpa persetujuan pemain.
Di satu sisi, AC Milan yang kala itu dkenal sebagai kompetisi elit liga liga top Erpa mempunyai standar tinggi dengen merekrut pemain bintang di seluruh belahan dunia.
Kegelisahan Berlusconi ditengarai dengan klub klub kompetitor memiliki pemain andalannya masing masing.
Sebut saja Juventus yang memiiki David Trezeguet, Lazio memiliki Claudio Lopez, serta berhasil mendatangkan striker kelas atas, Hernan Crespo.
Bahkan AS Roma melakukan pendekatan untuk merekrut striker andalan Fiorentina, Gabriel Batistuta.