Kualifikasi Piala Dunia 2022
Kronologi Pengeroyokan Suporter Indonesia di Malaysia: Jangan Dibelokkan Jadi Kasus Perampokan
Pasalnya, keduanya menilai bahwa penganiayaan terhadap dirinya terjadi karena masalah rivalitas suporter sepak bola.
TRIBUNNEWS.COM - Suporter Indonesia yang jadi korban pengeroyokan di Malaysia, Fuad Naji dan Jovan, angkat suara terhadap penanganan kasusnya.
Fuad Naji dan Jovan, pendukung timnas Indonesia yang menjadi korban penganiayaan di Malaysia, mendatangi Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga di Jakarta pada Kamis (28/11/2019).
Mereka berdua datang dengan didampingi artis Darius Sinatrya dan diterima oleh Sesmenpora, Gatot S Dewa Broto.
Dalam kesempatan tersebut, Fuad dan Jovan menyampaikan harapan agar kasus yang mereka alami di Malaysia tidak dianggap dan dibelokkan menjadi kasus perampokan.
Cuma Masuk Daftar Cadangan, Pesepakbola Terkaya di Dunia Tiba-tiba Main 90 Menit
Persija Vs Persipura di SUGBK, Ketum The Jakmania: Tak Sepantasnya Kami di Posisi Degradasi
Cetak Gol Buat Timnas Indonesia U-23, Egy Maulana Dapat Sorotan dari Klub Asal Eropa
Persija Vs Persipura: Manajemen Siapkan Kejutan, The Jakmania Siapkan Koreo Spesial di SUGBK
Cerita Menarik di Balik Kemenangan Bhayangkara FC Atas Arema FC
Pasalnya, keduanya menilai bahwa penganiayaan terhadap dirinya terjadi karena masalah rivalitas suporter sepak bola.
"Kami tidak terima kasus ini dijauhkan dari masalah sepakbola, sedangkan jelas-jelas ini persoalan sepakbola. Kami tidak ingin jalurnya diubah," ujar Jovan dilansir Bolasport.com dari Kompas.
Fuad lantas menceritakan kronologi pengeroyokan yang dialaminya di Malaysia saat itu.
Menurut Fuad, Jovan dan dirinya bersama dengan 13 temannya yang lain baru selesai mencari makan di kawasn Bukit Bintang, Kuala Lumpur, pada Selasa (19/11/2019) dini hari.
Setelah makan, mereka pun berpisah untuk kembali ke hotel masing-masing.
Karena Fuad dan Jovan menyewa hotel yang sama, mereka berdua memutuskan untuk memesan taksi online yang sama.