Timnas Indonesia
Mengenai Pengganti Simon McMenemy, Asisten Pelatih Persis Solo Favoritkan Shin Tae-Yong
Asisten Pelatih Persis Solo M Choirul Huda menanggapi isu pelatih Timnas Indonesia yang baru dengan mengatakan pihaknya lebih condong ke Shin Tae-Yong
Asisten Pelatih Persis Solo M Choirul Huda menanggapi isu pelatih Timnas Indonesia yang baru dengan mengatakan pihaknya lebih condong ke Shin Tae-Yong.
TRIBUNNEWS.COM - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) resmi berpisah dengan pelatih Simon McMenemy.
Asisten Pelalatih Persis Solo memfavoritkan Shin Tae-Yong sebagi gantinya, Jumat (8/11/2019).
Mengenai Pengganti Simon, seperti dilansir dari halaman resmi PSSI, pihaknya sedang meminta masukan dari pelatih lokal.
Nama-nama yang mencuat adalah mantan pelatih Timnas Indonesia Luis Milla dan mantan pelatih timnas Korea Selatan, Shin Tae-Yong.
Dikutip Tribunnews dari TribunSolo, Asisten Pelatih Persis Solo M Choirul Huda menanggapi isu pelatih Timnas Indonesia yang baru dengan mengatakan pihaknya lebih condong ke Shin Tae-Yong.
Alasannya adalah dari segi budaya dan kultur pendekatan kepada pemain Indonesia lebih mudah karena sama-sama berasal dari Asia.
"Dari kualitas Shin Tae -Yong juga sudah teruji bawa tim Korsel ke Level atas dunia," ujar Choirul.
Selain itu Choirul juga berpendapat timnas senior Indonesia jika ingin solid, butuh proses lagi.

Hal itu setelah dia melihat dalam beberapa pertandingan di kualifikasi Piala Dunia beberapa waktu lalu.
Menurutnya, komposisis pemain selalu berubah di setiap laga dan belum menemukan permainan yang bagus.
"Untuk saat ini jelas kesulitan merubah dengan cepat kondisi timnya," imbuh Choirul.
Dirinya juga berpendapat timnas ke depannya harus berani memberikan kesempatan kpada pemain muda potensial dengan tidak melupakan pemain senior yang masih bisa diandalkan.

Selain Choirul, Pembina Pasoepati Solo, Ginda Ferachtriawan, juga berpendapat mengenai pergantian pelatih timnas.
Menurutnya, pengurus PSSI sebaiknya langsung bergerak dengan pengurus barunya.
"Jangan buang waktu dan harus bergerak," ujar Ginda, Kamis (7/11/2019).
Mengenai siapa yang bakal menggantikan Simon di kursi pelatih, Ginda menjelaskan bukan kapasitasnya untuk memilih, namun dirinya menginginkan ada semangat baru.
"Bukan kapasitas saya untuk memilih dan menentukan siapa pelatihnya, tapi yang saya inginkan ada semangat baru," terang Ginda.
Dari pandangannya, Luis Milla lebih banyak tahu tentang sepakbola Indonesia.
"Tapi Shin Tae-Yong tentu punya energi baru, kita ikut yang terbaik saja," imbuh Ginda.

Mengenai Shin sendiri, dirinya merupakan pelatih yang mampu membuat Korea Selatan mengalahkan Jerman di Piala Dunia Rusia tahun lalu dengan skor 2-0 meskipun pada akhirnya tidak mampu lolos ke babak 16 besar.
Dari total 21 pertandingannya bersama timnas Korea Selatan, dirinya sudah memenangi 7 kemenangan, 7 hasil imbang, dan 8 kekalahan.
Selain itu, faktor gaji yang membuat Shin lebih diunggulkan untuk mengisi kursi kepelatihan Skuad Garuda.
Ketika mengawal timnas Korea Selatan pada Piala Dunia 2018 lalu, dirinya dibayar 450 ribu Euro per tahun (Rp 7 miliar), atau menjadi ketujuh yang terbawah pelatih dengan berpendapatan termurah.
Jika dibandingkan dengan Luis Milla yang menerima 1,5 Juta Euro pertahun, Shin jauh lebih ekonomis dan murah dari segi gaji.

Bahkan Shin dikabarkan bersedia menerima potongan lagi kalau membesut timnas Indonesia, yang levelnya jauh di bawah Korsel.
Peramu taktik berusia 49 tahun itu meninggalkan kendali kepelatihan di timnas Korsel sejak 2018.
Berikut daftar perbandingan pendapatan Luis Milla dengan sejumlah pelatih timnas kontestan Piala Dunia 2018
Joachim Loew (Jerman): 3,85 juta euro per tahun
Tite (Brasil): 3,5 juta euro
Didier Deschamps (Prancis): 3,5 juta euro
Julen Lopetegui (Spanyol): 3 juta euro
Stanislav Cherchesov (Rusia): 2,6 juta euro
Fernando Santos (Portugal): 2,25 juta euro
Carlos Queiroz (Iran): 2 juta euro
Luis Milla (Indonesia): 1,5 juta euro*
Shin Tae-yong (Korsel): 0,45 juta euro
Hernan Gomez (Panama): 0,4 juta euro
Oscar Ramirez (Kosta Rika): 0,35 juta euro
Nabil Maaloul (Tunisia): 0,35 juta euro
Mladen Krstajic (Serbia): 0,3 juta euro
Adam Nawalka (Polandia): 0,27 juta euro
Aliou Cisse (Senegal): 0,2 juta euro
Ket.: * = menggunakan konversi gaji kasar Rp2 miliar per bulan x 12 = Rp24 miliar per tahun; Data 7 pelatih bergaji termahal dan 7 termurah di Piala Dunia 2018.
(Tribunnews/Haikal) (TribunSolo.com/Ryantono Puji Santoso)