Iwan Bule Bisa Rebut Kepercayaan Publik kata Maruarar Sirait

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -  Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden, Maruarar Sirait mengatakan Mochamad Iriawan atau Iwan Bule mampu mengatasi permasalahan yang selama ini menggerogoti PSSI.

"Mochamad Iriawan yang akrab disapa Iwan Bule mampu mengatasi permasalahan yang selama ini menggerogoti PSSI," ungkap Maruarar Sirait saat berbincang-bincang dengan Iwan Bule di AW Kitchen, Plaza Senayan, Senin (4/11/2019).

Dalam pertemuan itu Iwan Bule didampingi Wakil Ketua Umum PSSI, Cucu Soemantri.

Ara, sapaan akrab Maruarar dalam pertemuan yang berlangsung dalam 90 menit tersebut membahasa persepakbolaan nasional dalam suasana seru dan melahirkan beberbagai solusi.

Dalam pertemuan tersebut, Ara memuji Iwan Bule sebagai sosok yang berintegritas.

"Seperti yang disampaikan beliau, beliau tidak memiliki beban masa lalu. Beban bagi beliu adalah membuat legacy," tutur Ara.

Ara optimistis dengan integritas, Iwan Bule bisa mengatasi persoalan di tubuh PSSI.

"Tidak bisa membersihkan yang kotor jika orangnya masih punya beban. Pak Iwan juga bisa memberishkan karena dia tidak punya beban, keterikatan, kepentingan, dan klub," jelas Ara.

Iwan pun kemudian berkomitmen akan bekerja keras untuk mengatasi permasalahan yang ada di PSSI, seperti jadwal kompetisi hingga match fixing.

"Saya dan pak Cucu bisa dibilang sudah cukup. Anak sudah jadi semua. Kawan banyak. Kalau susah, tinggal telepon saja. Saya menjadi ketua umum PSSI ini nama saya dipertaruhkan. Kalau jelek, nama keluarga saya jelek juga. Pasti saya lakukan yang terbaik demi sepak bola," tutur Iwan Bule.

Dalam kesempatan itu, Ara juga yakin Iwan Bule bisa memulihkan kepercayaan publik kepada PSSI.

Politisi PDIP itu menjabarkan dua hal untuk mencapai hak tersebut sebagaimana yang dilakukannya di Piala Presiden.

"Sekadar sharing saja, soal audit ada dua. Ada audit keuangan dan audit kinerja. Ada juga audit investigasi," jekas Ara.

Yang paling penting, lanjut Ara, adalah pengawasan internal.

"Jika pengawasan internal efektif, itu susah main-main. Kenapa orang menggunakan pengawasan eksternal karena internalnya enggak efektif," jelas Ara.