Menpora Baru Ungkap Pesan Jokowi Soal Sepakbola Indonesia: Langsung Singgung Soal PSSI
Dalam kesempatan tersebut, Zainudin turun menyampaikan amanah Presiden Jokowi soal prestasi sepakbola Indonesia.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Presiden Joko Widodo pagi ini, Kamis (23/10/2019) mengumumkan nama-nama menteri yang mengisi kabinet Indonesia Maju 2019-2024.
Dalam kabinet kerja ini, terlihat masih ada wajah-wajah lama, tapi tak sedikit juga yang baru mendapatkan jabatan menteri.
Satu sosok anyar di kabinet kerja Jokowi-Ma’ruf Amin yakni Zainudin Amali.
Setelah dilantik dan diperkenalkan oleh Jokowi di Istana Negara, Menpora Zainudin Amali siangnya langsung bertolak ke kantor Kemenpora.
Sekitar pukul 14.12 WIB, politisi Golkar itu tiba di lobi utama Kemenpora.
Baca: Bhayangkara FC Vs Persib: The Guardian Kehilangan Dua Pemain Belakang
Baca: Manajer Timnas Sebut Skuat Garuda Tak Butuh Luis Milla: Terlalu Mahal Tapi Minim Prestasi
Baca: Bhayangkara FC Vs Persib: Kenapa Bobotoh Tak Dapat Kuota?
Zainudin yang datang dengan mengenakan baju putih hitam langsung disambut pejabat kemenpora; Faisal, Asrorun Ni’am, Yuni Purwanti dan beberapa staf kemenpora lainnya.
Setelah itu, Zainudin mengahadiri para awak media yang juga telah menunggu di lobi Kemenpora.
Dalam kesempatan tersebut, Zainudin turun menyampaikan amanah Presiden Jokowi soal prestasi sepakbola Indonesia.
“Bapak presiden lebih spesifik beliau menyampaikan satu cabang olahraga yang jadi favorit dan bahkan tadi disampaikan sepakbola. Sepakbola itu adalah olahraga baik olahraga internasional maupun masyarakat,” kata Zainudin.
“Jadi beliau memberikan penekanan khusus kepada saya untuk bagaimana menata kembali, 'kok usia dini kita bagus begitu masuk senior kenapa tidak berprestasi. Apanya yang salah?',” jelasnya.
Untuk menjalankan amanah tersebut, pria kelahiran Gorontalo itu langsung menyinggung soal PSSI.
Dia mengatakan akan berkomunikasi langsung dengan federasi sepakbola Indonesia dalam hal ini PSSI.
Namun dirinya menegaskan tak ingin mencampuri terlalu jauh untuk melihat persamalahan yang ada.
“Nah kaitan dengan itu saya akan bicara dengan stakeholder (PSSI). Di sini pemerintah tidak ingin mencampuri terlalu jauh. Kami ingin menjadi fasilitator dari keolahragaan dan regulasi-regulasi yang ada, tentu kita akan kita ikuti dan kalau ada regulasi yang tidak pas kita akan bicarakan dengan stakeholder untuk kita revisi, setelah itu baru kita akan tentukan kebijakan apa ke depan baik jangka pendek, menengah dan panjang,” jelasnya.