Kualifikasi Piala Dunia 2022
Soal Kekalahan Timnas Indonesia, Ini 3 Kejanggalan TC Timnas yang Patut Dievaluasi PSSI
Kejanggalan-kejanggalan yang ditemui di sepanjang TC Timnas Indonesia yang seolah menujukkan ketidakprofesionalan PSSI
Tulisan Dyan Rekohadi dari Surya.co.id
TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia kalah 2-3 dari Timnas Malaysia di kandang sendiri, Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dalam pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2022, Kamis (5/9/2019).
Kekalahan Timnas itupun turut mengungkit kejanggalan-kejanggalan yang ditemui di sepanjang TC Timnas Indonesia yang seolah menujukkan ketidakprofesionalan PSSI dan patut dievaluasi.
Di saat dukungan pecinta sepak bola Tanah Air terus mengalir, nyatanya prestasi Timnas Indonesia tetap belum beranjak baik.
Baca: Seputar Kekalahan Menyakitkan Timnas Indonesia dari Malaysia: Simon Salah Taktik? Lelah Jadi Alasan
Baca: Bocoran Pemain Anyar Incaran Persebaya, Wolfgang Pikal: Berkualitas, Dia Pemain Lokal
Baca: Timnas Indonesia Ditekuk Malaysia, Manahati Lestusen: Liga Kita Berbeda dari Liga Malaysia

Terlepas dari kondisi yang terjadi di lapangan dan buruknya penampilan Timnas Indonesia yang membuat suporter di SUGBK murka, PSSI selaku induk sepakbola Tanah Air patut mengevaluasi kinerja tim selama ini.
Banyak sorotan ditujukan pada pemusatan latihan atau TC Timnas Indonesia senior yang terasa setengah hati.
Seperti diketahui, banyak pro-kontra mewarnai TC Timnas Indonesia sejak 21 Agustus 2019 itu.
Keluhan klub dan tarik-ulur pemanggilan pemain bahkan pelatih Timnas jadi indikator yang menunjukkan TC dilakukan setengah hati.
Klub peserta Liga 1 dan pecinta sepakbola Indonesia menilai TC Timnas Indonesia masih digunakan sebagai 'alat penggembosan' tim Liga 1 sehingga tujuan untuk mencetak Timnas yang kuat pun terganggu.
Berikut kejanggalan -kejanggalan yang jadi sorotan dan ditemui sepanjang persiapan Timnas Indonesia jelang laga kualifikasi Piala Dunia 2022.
Baca: Suporter Indonesia Geruduk Tribun Suporter Malaysia, Wasit Hentikan Pertandingan
Baca: Video Gol-Gol Alberto Goncalves, Aksi Gacor Beto Bawa Timnas Indonesia Unggul 2-1 Atas Malaysia
Baca: Tingkah Lebay Suporter Ultras Malaysia Saat Masuki SUGBK Lebih Dulu
1. Pemanggilan dan Pemulangan Greg Nwokolo
Status pemain Greg Nwokolo yang sempat menjalani TC Timnas lalu dipulangkan sempat jadi sorotan pecinta sepak bola.
Pasalnya Greg Nwokolo dipulangkan dari TC Timnas dengan status cedera tapi ia tampil membela klubnya Madura United di pertandingan Liga 1 2019.
Greg turun bertanding di laga Madura United Vs Kalteng Putra pada pekan ke-17 Liga 1 2019 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamelingan, Pamekasan, Minggu (1/9/2019).
Greg Nwokolo dan pelatih Timnas Indonesia Simon McMenemy telah memberi klarifikasi terkait hal ini.
Simon McMenemy memastikan bahwa Greg Nwokolo dalam keadaan tidak fit 100 persen untuk memperkuat timnas Indonesia.
"Di timnas Indonesia ada hal yang baru yang namanya medical check-in, jadi pemain datang kami check semua kesehatannya," kata Simon McMenemy kepada awak media, termasuk BolaSport.com, Senin (2/9/2019).
"Apakah dia siap untuk melakukan pemusatan latihan. Begitu juga ketika dia keluar dari pemusatan latihan, ada yang namanya medical check-out."
"Greg datang ke timnas Indonesia dalam kondisi cedera, kita berikan dia kesempatan untuk berlatih, tetapi ternyata tidak mampu memberikan 100 persen di dalam latihan," kata Simon McMenemy lagi.
Sementara soal keputusan Madura United yang tetap memainkan pemain asal Nigeria itu, Simon McMenemy tak mempermasalahkan.
Menurutnya, Greg memang bisa tampil untuk level klub, yang intensitasnya tak seperti di timnas Indonesia pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2022 Zona Asia.
Melalui akun pribadinya, Greg Nwkolo menuliskan lima poin alasan atau latar belakang posisinya yang pulang dari TC Timnas Indonesia dan membela klubnya Madura United.
1.Aku tidak keluar dari timnas dgn kemauan sendiri atau pun minta dicoret
2 Aku datang ke timnas dengen kondisi masih cedera dan dalam process penyembuhan
3 Staff pelatih liat progress aku di timnas pas latihan dan game lalu dtg bicara sama aku agar lebih baik pulang ke club dulu karena kondisi aku belum bisa dilevel international karena lawan malaysia adalah pertandingan yg penting, lebih baik pilih pemain yg fit
4. Kemarin pas madura main kalo aku fit pasti aku main dari awal bukan masuk babak ke 2
5. Kepada yg tanya professionalism aku. sejak aku disini aku ngak pernah complain soal timnas,kalo aku di panggil aku selalu datang,kalo aku tidak panggil aku selalu mendukung. jgn setiap apa” kalian judge terlalu personal dan rasis,aku indonesia suka atau tidak suka!
Sekali lg aku tidak ambil keputusan sendiri untuk keluar dari timnas,is a professional decision!!
2. Pemanggilan dan Pemulangan Otavio Dutra
Pemanggilan dan pemulangan Otavio Dutra juga mengundang kontroversi karena tim pelatih Timnas dan PSSI nampaknya kurang fokus hingga tak memahami status kewarganegaraannya secara realita.
Keputusan pemanggilan TC Timnas yang ceroboh itu tentunya merugikan Timnas sendiri dan klub asal pemain.
PSSI memulangkan bek Persebaya Surabaya, Otavio Dutra dari pemusatan latihan Timnas Indonesia setelah pemain asal Brasil itu sudah menjalani TC.
Pemulangan Otavio Dutra ini sesuai surat nomor 3296/AGB/668/VIII-2019 yang ditandatangani Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha.
Dutra dipanggil TC Timnas Indonesia yang digelar sejak 21 Agustus lalu untuk persiapan Kualifikasi Piala Dunia 2022 jamu Timnas Malaysia (5/9/2019), dan Timnas Thailand (10/9/2019).
Manajemen Persebaya menyesalkan pemulangan pemain asal Brasil yang sedang proses naturalisasi tersebut.
Sekretaris Persebaya, Ram Surahman mengatakan manajemen sudah menyampaikan bahwa proses naturalisasi Otavio Dutra belum selesai.
Manajemen menyampaikan hal ini sebelum Dutra dipanggil TC.
“Entah mengapa federasi tetap ngotot memanggil,” terang Ram kepada SURYAMALANG.COM, Jumat (30/8/2019).
Akibat pemanggilan itu, Dutra tidak bisa membela Persebaya saat menjamu Persija Jakarta pada 24 Agustus 2019.
Persebaya sangat merasakan dampak pemanggilan Dutra. Sebab saat bersamaan, Hansamu Yama juga absen karena ikut bergabung TC Timnas Indonesia.
“Alhasil, kami tidak bisa memakai tenaga Dutra saat melawan Persija,” tambah Ram.
Beruntung Persebaya bisa minta izin Ruben Sanadi untuk untuk pulang dalam laga kontra Persija.
Sesuai kesepakatan, tim yang empat pemainnya dipanggil Timnas Indonesia bisa mengajukan peminjaman satu pemain.
Empat pemain Persebaya yang dipanggil Timnas Indonesia adalah Otavio Dutra, Hansamu Yama, Irfan Jaya, dan Ruben Sanadi.
Selain Persebaya, Bali United dan Madura United juga mengirim empat pemain ke Timnas Indonesia.
Pemulangan Dutra memunculkan polemik baru. Sebab, surat pemulangan Dutra dikirim sehari setelah Persebaya mengajukan pinjaman satu pemain untuk melawan Bhayangkara FC.
Ram mengatakan awalnya Persebaya kembali ajukan peminjaman Ruben Sanadi untuk laga hadapi Bhayangkara FC.
Namun, sehari setelahnya, Persebaya mendapat surat pemulangan Dutra dari Timnas.
Pemulangan Dutra membuat jumlah pemain Persebaya di Timnas Indonesia hanya tersisa tiga orang.
Dengan kondisi ini, Persebaya tidak bisa ajukam peminjaman pemain.
“Saat surat (peminjaman Ruben) sudah dikirim, yang datang surat pemulangan Ottavio Dutra ini,” ucap Ram.
“Kejadian ini sangat merugikan klub dan disadari atau tidak, meremehkan klub sebagai tulang penyangga utama timnas,” terang Ram.
Simon McMenemy juga mengaku bingung dengan status WNI Otavio Dutra.
"Awalnya juga seperti itu saat dia disebut sudah disumpah, ternyata masih ada dokumen yang kurang," tutur Simon McMenemy.
"Sekarang dikabarkan proses naturalisasi dia hampir tuntas lagi, saya bingung menyikapinya," ucap pelatih asal Skotlandia itu

Baca: Suporter Indonesia Geruduk Tribun Suporter Malaysia, Wasit Hentikan Pertandingan
Baca: Video Gol-Gol Alberto Goncalves, Aksi Gacor Beto Bawa Timnas Indonesia Unggul 2-1 Atas Malaysia
Baca: Tingkah Lebay Suporter Ultras Malaysia Saat Masuki SUGBK Lebih Dulu
3. Asisten Pelatih Timnas Yeyen Tumena merangkap Pimpin Tim Klub
Para pelatih yang masuk dalam susunan pelatih Timnas Indonesia ternyata masih ada yang rangkap jabatan dan tetap menjalankan tugas pelatih di klub.
Hal ini terlihat dari posisi asisten pelatih Timnas Indonesia, Yeyen Tumena yang masih menjadi asisten pelatih dan bahkan jadi pelatih kepala pengganti di klubnya, Bhayangkara FC.
Di saat pemusatan latihan TC Timnas Indonesia senior berjalan, asisten pelatih Timnas, Yeyen Tumena justru masih bisa memimpin tim Bhayangkara FC.
Pelatih yang juga mantan pemain Timnas itu menjadi Pelatih kepala (caretaker) dan memimpin tim Bhayangkara FC di pertandingan Bhayangkara FC Vs Persebaya di Pekan 17 Liga 1 2019, di Stadion Patriot Candrabhaga, Sabtu (31/8/2019).
Keberadaan Yeyen Tumena di dua tim yang berbeda secara bersamaan dapat dipastikan membuat kosentrasinya membantu pelatih Simon McMenemy juga terpecah.
'Dualisme' posisi pelatih Timnas dan di klub juga membuat keputusan pemanggilan pemain Timnas dipertanyakan kenetralannya karena kemungkinan besar ada faktor kepentingan.
Terkait kondisi yang jadi sorotan dan hasil negatif kekalahan dari Timnas Malaysia harusnya membuat PSSI melakukan evaluasi ke dalam
Artikel ini telah tayang di suryamalang.com dengan judul Timnas Indonesia Kalah dari Malaysia, Ini 3 Kejanggalan TC Timnas yang Patut Dievaluasi PSSI, .