Liga 1
Persib Bandung Dipermak Dua Tim Jawa Timur Musim Ini, Karena Intimidasi Suporter Lawan?
Kekalahan 5-1 atas Arema merupakan kekalahan terbesar Persib pada musim ini setelah dipermak oleh tim Jawa Timur lainnya, Persebaya dengan skor 4-0
Gol cantik dengan tendangan kaki kirinya yang mengarahkan Bola ke pojok gawang Arema, tak mampu diselamatkan oleh kiper.
Dengan hasil tersebut Persib kini berada di posisi ke 11 klasemen sementara Liga 1 dengan poin 13 dan Arema berada di posisi empat dengan poin 18.
Pelatih Persib Bandung, Robert Alberts mengucapkan selamat untuk Arema yang telah mengalahkan timnya 1-5, dan ia membahas kejadian sebelum pertandingan.
“Saya yang ingin bahas adalah beberapa kejadian sebelum pertandingan karena kami bermain di bawah protes hari ini (kemarin). Kami memang tidak ada alasan untuk kekalahan di pertandingan ini,” ujar Robert Alberts setelah pertandingan.
Robert memaparkan alasannya protes, ia protes karena tidak bisa tidur semalaman saat di hotel.
“Siapa pun itu, itu bukan Aremania karena kami respek kepada mereka. Semalaman mengganggu pemain, menyalakan kembang api,” kata Robert Alberts.
Selain itu kata Robert, setelah latihan resmi mereka juga menyalakan petasan ke arah bus yang ditumpangi tim Maung Bandung.
“Kemudian saat pagi hari di hotel, mereka mengganggu kamu, tidak ada polisi saat itu, kami di lobi menunggu polisi sampai polisi datang,” ujar pelatih asal Belanda ini.
“Kami juga sudah mengirim surat ke PSSI mengenai apa yang terjadi, tapi kami tetap harus bermain sesuai dengan aturannya,” ucapnya.
“Ketika siang kami masuk ke baracuda, polisi bilang tidak bisa langsung ke stadion, polisi bilang pertandingan tidak dilanjutkan,” kata dia.
Robert menjelaskan, polisi memperlihatkan surat yang menyebut pertandingan digelar pukul 15.30.
“Tapi ketika menunggu tidak mungkin tiba di stadion dan menunggu lagi instruksi dari manajemen di Bandung, untuk keputusan apa yang diambil,” ujar dia
Satu jam kemudian, kata Robert, polisi datang lagi dan timnya telat ke stadion.
“Maka kami datang ke stadion dengan di bawah tekanan. Kami protes dan mempertanyakan kenapa even lain bisa ditunda sementara kami tidak,” kata Robert Alberts.
Robert mengaku, untuk pertandingan tidak ada masalah, para pemain menunjukkan permainan terbaiknya.