Tristan Alif Wonderkid Indonesia Dilirik Klub Eropa Lagi. Banyak Pihak Harus Bantu
Perjuangan Alif untuk mendapatkan kesempatan itu tidak mudah dan membutuhkan bantuan banyak pihak
Menu latihan yang Alif lahap tidak sembarang.
Alif mengikuti modul latihan yang dia dapatkan dari akademi Ajax Amsterdam, bahkan termasuk bagaimana menjaga asupan gizi dari makanan.
"Saya main di (SSB, red) ASSIOP dan latihan pribadi. Kalau pribadi saya latihan sendiri karena punya modul latihan dari Ajax. Makanan juga harus dijaga, apalagi juga dapat modul dari Ajax soal makanan. Pokoknya untuk perbaikan gizi," tutur Alif.
Alif memiliki cita-cita untuk membela tim nasional Indonesia.
Saking cintanya kepada sepak bola, Alif menghabiskan aktivitasnya sehari-hari untuk berlatih sepak bola.
Alif tidak pernah absen berlatih selama sepekan penuh.
"Kalau di luar agenda latihan ASSIOP, saya empat kali latihan sendiri, pagi dan sore," kata Alif.
Kegigihan Alif untuk berlatih terbantu oleh sistem pendidikan yang dia ikuti. Alif mengikuti home schooling sehingga bisa mudah mengatur jadwal berlatih sepak bola.
Alif biasa berlatih pada pagi hari lalu sekolah.
Setelah sekolah, Alif beristirahat lalu kembali berlatih sepak bola pada sore hari.
"Jadi total itu delapan kali latihan dalam seminggu. Kalau di ASSIOP seminggu tiga kali," tutur Alif.
Melalui latihan yang dia jalani, Alif merasa mengalami peningkatan kemampuan teknik sepak bola.
Alif kini siap kembali berlatih di akademi-akademi klub Eropa yang menurut dia memiliki perbedaan dari akademi atau sekolah sepak bola yang ada di Indonesia.