Seberapa Perlu Marko Simic Dinaturalisasi Masuk Timnas Indonesia?
Simic dan Spaso sama-sama berusia 30 tahun, artinya keduanya tak memiliki prospek panjang di level timnas.
Taufan Bara Mukti/BolaSport.com
TRIBUNNEWS.COM - Publik sepak bola Tanah Air digemparkan dengan penampilan gemilang Marko Simic bersama Persija Jakarta.
Marko Simic baru bergabung ke Persija Jakarta pada akhir musim lalu.
Hingga saat ini, bomber asal Kroasia itu telah bermain dalam 12 penampilan bersama Macan Kemayoran.
Namun, 11 di antaranya hanya bersifat laga persahabatan dan pra-musim.
Barulah kemarin Simic tampil perdana di kompetisi resmi bertajuk Piala AFC menghadapi Tampines Rovers pada Rabu (28/2/2018).
Pertama kali turun di ajang resmi, Simic tak menunjukkan rasa grogi sedikit pun.
Pemain berusia 30 tahun itu bahkan langsung nyetel dan memborong tiga gol ke gawang Tampines.
Simic berperan besar dalam membantu timnya meraih kemenangan 4-1 pada laga tersebut.
Tambahan hat-trick itu membuat Simic total mencetak 17 gol dalam 12 laga sejauh ini.
Karena keberingasan Simic itu, muncul wacana untuk menaturalisasi dirinya menjadi Warga Negara Indonesia (WNI).
Namun, apakah keputusan untuk menaturalisasi Simic itu diperlukan oleh timnas Indonesia?
Ditilik dari posisi bermain, Simic adalah pemain nomor 9 alias penyerang tengah.
Di posisi itu, timnas Indonesia telah memiliki Ilija Spasojevic yang juga merupakan pemain naturalisasi dari Montenegro.
Simic dan Spaso sama-sama berusia 30 tahun, artinya keduanya tak memiliki prospek panjang di level timnas.