Nama Heru Pujihartono Muncul Kembali Jelang KLB Asprov PSSI DKI Jakarta
Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DKI Jakarta akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menetapkan kepengurusan baru periode 2017-2022
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI DKI Jakarta akan menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) untuk menetapkan kepengurusan baru periode 2017-2022 pada 11 November mendatang.
KLB Asprov PSSI DKI Jakarta ini beberapa kali mengalami perubahan, sebelum disetujui oleh PSSI untuk dilaksanakan pada 11 November tersebut.
Hal ini tampaknya tidak tidak terlepas dari dinamika yang terjadi menjelang pemilihan ketua umum serta anggota Komite Eksekutif (Exco) dari Asprov PSSI DKI Jakarta tersebut.
KLB diselenggarakan menyusul pelepasan jabatan ketua umum oleh Gusti Randa, sementara Vivin Cahyani Sungkono yang diangkat sebagai pelaksana tugas (plt) ketua umum dinilai oleh para pemangku kepentingan dan pelaku sepak bola di ibukota tidak bisa menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.
Menuju KLB, Vivin Cahyani Sungkono sendiri disebut-sebut tidak akan maju dalam dalam perebutan kursi ketua umum. Vivin memilih untuk bersaing pada perebutan anggota Exco.
Disebut-sebut ada beberapa nama lainnya yang siap memperebutkan jabatan anggota Exco Asprov PSSI DKI Jakarta ini, yakni Aji Ridwan Mas, Benny Erwin, Donny Pattinasarany, Effendi Gazali, Jaelani, dan Zainul Arifin.
Mereka disebutkan sudah mengisi formulir A3 yang dikhususkan untuk dukungan bakal calon anggota Exco. Untuk posisi wakil ketua umum, baru John Fresly Hutahaen yang sudah mengembalikan formulir A2 berupa dukungan bakal calon wakil ketua umum.
Sementara, untuk posisi ketua umum, baru Gede Widiade yang disebutkan sudah mengembalikan formulir A1, mengenai dukungan bakal calon ketua umum.
Tampilnya figur Gede Widiade sebagai calon ketua umum Asprov PSSI DKI Jakarta 2017-2022 terbilang mengejutkan, mengingat namanya baru muncul belakangan.
Sebelum Gede, ada sosok lain yang justru sudah menjadi bahan pembicaraan di kalangan stakeholders sepak bola DKI Jakarta, yakni Budi Setiawan.
Budi Setiawan yang disebut-sebut disokong oleh mayoritas pemangku kepentingan sepak bola di ibukota tampaknya memilih untuk melakukan konsolidasi kekuatan.
Dari keterangan yang dihimpun, Budi Setiawan yang mantan wakil sekjen PSSI era ketua umum La Nyalla Mahmud Mattalitti ini disebut-sebut aktiv menjalin komunikasi dengan para pemilik suara (voters) pada KLB, termasuk dengan pemilik klub Matador, H.Heru Pujihartono.
Kemunculan kembali Heru Pujihartono di jagat sepak bola DKI Jakarta tampaknya diperhitungkan banyak pihak.
Di sisi lain, Heru Pujihartono sendiri tidak berambisi untuk ikut cawe-cawe dalam perebutan kursi ketua umum, wakil ketua umum atau anggota Exco dari Asprov PSSI DKI Jakarta 2017-2022 ini.
Pemilik perusahaan katering Nendia Primarasa yang juga Ketua Bidang Dana Pengprov PGSI DKI Jakarta ini turut mencermati interaksi yang terjadi jelang KLB Asprov PSSI DKI Jakarta 2017-2022.
Namun, ia belum berpikir untuk tampil kedepan. Pasalnya, Heru masih belum melupakan trauma 'pencekalannya' sebagai salah satu voters jelang pemilihan ketua Asprov PSSI DKI Jakarta 2015, yang menghasilkan terpilihnya Gusti Randa.
Jelang pelaksanaan kongres Asprov PSSI DKI Jakarta pada 2015 itu Heru Pujihartono sebagai pemilik Jakarta Matador Footbal Club (JMFC) tidak memperoleh hak suara (voters), padahal Matador FC aktiv mengikuti kompetisi, termasuk kompetisi Divisi I Liga Indonesia PSSI.
Heru tidak pernah mendapatkan keterangan yang jelas terkait legalitas voters-nya yang dihilangkan. Hal itu pula yang membuatnya berencana membubarkan JMFC dan mengundurkan diri dari PSSI.
JMFC hingga kini masih menjadi anggota PSSI. "JMFC masih anggota PSSI, karena belum pernah mengirim surat pengunduran diri," kata Dessy dari PSSI.
Budiman Dalimunthe, Ketua Komite Pemilihan KLB Asprov PSSI DKI Jakarta, juga menegaskan bahwa JMFC masih menjadi salah satu dari 30 members di Asprov PSSI DKI Jakarta yang memiliki hak suara (voters).
"Benar, masih sebagai anggota, terakhir hanya keputusan di media, belum kirim surat resmi mundur," terangnya.
Budiman Dalimunthe menyarankan manajemen JMFC untuk berkoordinasi dengan Vivin Cahyani Sungkono dan Benny Erwin, masing-masing plt ketua dan sekretaris Asprov PSSI DKI Jakarta, untuk keabsahan voters pada KLB 11 November mendatang.