Liga Inggris
Kisah Haru Kim Kallstrom Wujudkan Impian Masa Kecil Main di Arsenal
Pemain Timnas Swedia Kim Kallstrom baru-baru ini bicara soal pengelaman bermainnya di Arsenal yang terjadi dalam waktu singkat selama 6 bulan
Laporan Wartawan SuperBall.id, Muhammad Robbani
TRIBUNNEWS.COM, ZURICH - Pemain Timnas Swedia Kim Kallstrom baru-baru ini bicara soal pengelaman bermainnya di Arsenal yang terjadi dalam waktu singkat selama 6 bulan pada Januari sampai Juni 2014.
Meski hanya bermain empat kali karena cedera punggung pada saat itu, Kallstrom menyebut bahwa bermain di Arsenal adalah mimpinya yang menjadi kenyataan dan menjadi momen paling menyenangkan sepanjang kariernya.
Kallstrom memang sudah menyukai Arsenal sejak masih kecil sehingga dirinya begitu bersemangat saat klub idolnya itu tertarik mendatangkannya.
Saat itu dirinya adalah anggota klub Rusia Spartak Moscow.
Sebelum ke Arsenal, agennya bertanya kepadanya apakah dia ingin bergabung ke Liga Inggris sebagai pemain pinjaman.
Dengan tegas dia menjawab, 'tidak', kemudian agennya bertanya lagi apakah kamu mau dipinjamkan ke Arsenal, tanpa pikir panjang Kallstrom langsung menjawab, 'iya'.
Usai menjalani tes medis di Arsenal, dirinya diketahui mempunyai cedera punggung yang bisa saja membatalkan keinginannya bermain di Arsenal.
Situasi itu tidak menguntungkan bagi Arsenal yang mendapati calon pemain barunya cedera punggung parah di hari terakhir deadline transfer (31/1/2014).
Berikut rangkuman cerita Kallstrom dalam kenangannya bermain di Arsenal yang kami rangkum dari Mirror.
"Usai menjalani tes medis, saya dihadapkan pada situasi yang mirip dengan kontes pencarian bakat karena ada banyak orang-orang yang berdiri dan siap mengomentari hasil tes medis saya."
"Saya berdiri di hadapan para juri yang memegang sekeping CD dan foto X-Ray hasil diagnosa usai tes medis dan terlihat postur yang buruk di gambar itu."
Saat itu, ada juga Pelatih Arsenal Arsene Wenger yang juga siap mengomentari masalah fisik Kallstrom.
"Wenger tidak mengatakan apa-apa saat itu, bahkan dia tidak melihat rekan-rekannya untuk memberikan keterangannya (soal kondisi saya)."