Handball Bastian Schweinsteiger Masih Diperdebatkan di Dunia Maya
Ada yang percaya bahwa Schweinsteiger sengaja menyentuh bola untuk mendahului tandukan Evra dan ada yang percaya gerakan tangan itu bukan kesengajaan
TRIBUNNEWS.COM - Handball Bastian Schweinsteiger yang berujung penalti dianggap sebagai penyebab kekalahan Jerman dari Prancis di semifinal Euro 2016.
Keputusan wasit Nicola Rizzoli yang menunjuk titik penalti pun masih menjadi perbincangan. Apakah kapten tim Panser itu sengaja menyentuh bola dengan tangannya atau tidak?
Dibutuhkan aturan yang jelas dan lugas untuk menentukan apakan itu penalti atau tidak. Sangat sulit untuk menentukan apakah itu kesengajaan atau tidak karena kejadiannya begitu cepat.
Bahkan di dunia maya banyak yang menyebut hal itu adalah teori konspirasi untuk menyingkirkan Jerman.
Tentu saja tidak afdol jika Prancis, yang berstatus sebagai tuan rumah gagal tampil di final. Tayangan video yang ada pun hanya membelah opini menjadi dua.
Pertama mereka yang percaya bahwa Schweinsteiger sengaja menyentuh bola untuk mendahului tandukan Patrice Evra, dan yang kedua mereka yang percaya gerakan tangan itu bukan kesengajaan tapi akibat rekasi natural ketika Schweinsteiger melompat.
Aturan yang berlaku menyebutkan, jika tangan bergerak secara aktif saat menyentuh bola, itu sudah pasti penalti dan sebagaian besar penyebut keputusan Rizzoli sudah tepat.
Tapi, sebagian yang lain menyebut layaknya Superman yang akan terbang, tangan Schweinsteiger ikut terbang, bukan untuk menyentuh bola tapi untuk mencegah Evra melompat lebih tinggi.
Posisi Evra memang lebih menguntungkan dibanding Schweinsteiger. Namun, hal semacam itu tidak ada dalam aturan.
Dalam wawancara dengan BBC, mantan wasit Liga Inggris David Elleray menyebut memang ada wilayah abu-abu dalam aturan tersebut.
Menurut Ellerey, wasit harus melihat dia hal spesifik sebelum memutuskan apakah itu penalti atau tidak.
"Apakah tangan atau lengan pemain sengaja menuju bola ataukah itu gerakan tidak sengaja ketika pemain akan memblok bola? Atau apakah posisi tangam berada dalam posisi normal atau tidak. Dua hal itu memang tidak ada dalam aturan, tapi orang akan melihatnya lebih adil," kata Elleray.
Berita Ini Juga Dimuat di HARIAN SUPER BALL, Senin (11/7/2016)