Sabtu, 4 Oktober 2025

Piala Eropa 2016

Gagal Berbuka Puasa di Champ de Mars

Tiga mahasiswa Indonesia punya niatan berbuka puasa sembari nonton bareng pembukaan Piala Eropa 2016 lewat layar raksasa

Penulis: Deny Budiman
Tribunnews/Deny Budiman
MENDUKUNG - Para suporter Prancis dan Rumania mendukung tim jagoan mereka masing-masing, pada laga perdana Piala Eropa 2016, Sabtu (11/6) dini hari WIB. 

Laporan Langsung Wartawan Tribun Deny Budiman di Perancis

Tiga mahasiswa Indonesia punya niatan berbuka puasa sembari nonton bareng pembukaan Piala Eropa 2016 lewat layar raksasa, di area fan zone di kaki Eiffel, Sabtu (11/6) dini hari kemarin. Namun, niatan itu tak sampai menjadi kenyataan.

DEMAM Piala Eropa 2016 membuat tiga pelajar Indonesia yang sebenarnya tak terlalu suka sepak bola, jadi ikut-ikutan terjangkiti. Ketiganya adalah Irma, mahasiswi S2 Ehess University; Nila, mahasiswi S2 UPMC Sorbonne; dan Alfian, mahasiswa S2 Universite Dauphine.

Mereka berencana menonton partai pembukaan Prancis kontra Rumania di area fan zone di Champ de Mars yang berada di kaki Menara Eiffel. Partai itu digelar pukul 21.00 waktu setempat. sekitar satu jam sebelum azan magrib berkumandang sekitar pukul 22.00.

Rencana awalnya, mereka ingin berbuka puasa di fan zone tersebut sembari menikmati keseruan jalannya pertandingan lewat layar raksasa, bersama puluhan ribu penonton gratisan lainnya.

Mereka sudah menyiapkan bekal masing-masing sebagai menu pembuka puasa. Paling heboh adalah Irma yang sengaja menggoreng dahulu penganan asal Tanah Air: tahu goreng isi sayuran.

Membayangkannya sebagai menu untuk takjil di negeri orang sungguh mengundang selera. Sejak turun dari metro di stasion Bir-Hakiem, keseruan suasana sudah sangat terasa.

Ratusan orang berjalan menuju satu tujuan: ke fan zone. Mereka bernyanyi-nyanyi sembari membawa bendera Prancis, atau Rumania. Ketiga mahasiswa Indonesia ini pun larut dalam atmosfer kegembiraan tersebut.

Namun, ketiganya tercekat ketika mendapati kenyataan bahwa untuk masuk area fan zone, penonton dilarang membawa botol minuman, dan tempat makanan! Artinya, mereka tak bisa membatalkan puasa di dalam fan zone. Fan zone itu sendiri berjarak sekitar 1-2 kilometer dari pintu masuk, sehingga kemungkinan untuk bolak-balik sangatlah tipis.

Ini menjadi dilema. Nekat masuk tanpa makanan dan minuman, artinya mereka harus menahan puasa lebih lama, dan baru berbuka saat sudah keluar dari area, sekitar pukul 22.30. Padahal, perut sudah tak bisa ditolerir, mengingat mereka telah berpuasa sejak 18 jam lalu. Suhu yang lumayan dingin, 16 derajat Celcius, membuat lapar semakin merajalela.

Ketiga mahasiswa ini akhirnya memutuskan untuk menunggu waktu azan magrib di luar pintu masuk. Nongkrong di pinggir jalan sembari menatap keramaian tingkah para suporter.

Pukul 21.57, azan magrib terdengar dari telepon pintar Irma. Ketiganya pun berbuka sekadarnya, kemudian bergegas masuk ke area fan zone.

Hambatan kembali muncul ketika petugas tetap melarang mereka membawa botol kosong ke dalam area.

"Saya tak mungkin buang botol ini. harganya 10 euro, sayang kalau dibuang," ujar Irma.

Akhirnya, ia menyembunyikan botol itu rapat-rapat di semak-semak. Berharap tak diambil orang, sebelum nanti ambil lagi setelah keluar dari area fan zone.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Liverpool
6
5
0
1
12
7
5
15
2
Bournemouth
7
4
2
1
11
8
3
14
3
Arsenal
6
4
1
1
12
3
9
13
4
Crystal Palace
6
3
3
0
8
3
5
12
5
Tottenham
6
3
2
1
11
4
7
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved