Liga Spanyol
Eks Presiden Real Madrid: Filsafat Barcelona Lebih Hebat daripada Kami
FC Barcelona, merupakan satu dari sedikit klub sepak bola yang mengandalkan filosofi sebagai dasar permainannya.
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Gunadha
TRIBUNNEWS.COM, SPANYOL - FC Barcelona, merupakan satu dari sedikit klub sepak bola yang mengandalkan filsafat sebagai dasar permainannya.
Filsafat mengenai kolektivitas, setidaknya menjadi alasan dari timbulnya beragam taktik penguasaan bola dari setiap era dan tampak sempurna kala seorang penyiar televisi asal Spanyol Andrés Montes menyebutnya sebagai "tika-taka".
Bahkan, mantan presiden Real Madrid, Ramon Calderon, mengakui Barcelona memiliki filosofi yang lebih kokoh ketimbang Los Blancos.
"Kami di Madrid, mengangkat pelatih tanpa kriteria khusus. Sebaliknya, Barcelona selalu menyaratkan banyak hal kepada calon-calon manajer. Syaratnya adalah, mau meneruskan dan mengembangkan filsafat kolektivitas mereka," tutur Calderon kepada Omnisport.
Menurut Calderon, tradisi dan gaya permainan seperti itu secara konsisten terus dipraktikkan setidaknya sejak era Johan Cruyff (1988-1996).
"Sementara Madrid, terutama sejak era Florentino Perez, gaya bermain skuat berubah jika pelatihnya baru. Bayangkan, dalam satu dekade terakhir, ada 10 pelatih berbeda yang ditunjuk Perez. Ini yang menyebabkan Madrid kehilangan identitas," tandasnya.