Amarzukih Raih Penghasilan Tertinggi di Tarkam
Amarzukih menerapkan sistem bayaran per pertandingan, baik saat membela klub amatir di turnamen tarkam maupun saat gabung di tim futsal.
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Gelandang Persija Jakarta Amarzukih membeberkan pengalamannya tampil di turnamen antar-kampung (tarkam) sebelum menjalani aktivitas di Piala Presiden 2015.
Dari berbagai gelaran yang diikuti, penghasilan tertinggi justru didapat kala membela tim futsal di sejumlah turnamen.
Pemain 30 tahun itu menerapkan sistem bayaran per pertandingan, baik saat membela klub amatir di turnamen tarkam maupun saat gabung di tim futsal.
"Kalau bela klub sepak bola di turnamen tarkam paling satu atau dua juta rupiah per pertandingan. Sementara di tim futsal terkadang bisa lebih besar dari itu," kata Amarzukih dalam kesempatan berbincang dengan Harian Super Ball, belum lama ini.
Penghasilan lebih banyak praktis diraih dari turnamen futsal. Apalagi, ia pernah membela dua sampai tiga tim futsal sekaligus pada turnamen yang berbeda.
"Terkadang, saya bingung mau main di mana ketika tim futsal yang saya bela main berbarengan di turnamen yang berbeda. Tapi, enaknya fee (bayarannya) lebih jelas," ujar Amarzukih.
Serangkaian gelaran tarkam dan futsal seakan menjadi solusi untuk menambah pemasukan sekaligus menjaga kebugaran para pesepak bola lantaran minimnya aktivitas tim ibu kota setelah kompetisi LSI 2015 dihentikan sejak Mei 2015.
Bukan tidak mungkin para awak Macan Kemayoran kembali menggantungkan nasib dari tarkam selepas kegagagalan di Piala Presiden.
Apalagi manajemen seperti kehabisan akal untuk menjalankan program klub di tenga jika manajemen Persija tak membuat aktivitas tim.