Selasa, 7 Oktober 2025

PSSI Dibekukan

Perbedaan Penanganan Kasus FIFA dan PSSI Menurut Wapres

Jusuf Kalla mengapresiasi penangkapan para petinggi FIFA, yang diduga terlibat kasus suap dan pengaturan pertandingan.

Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ribuan penggemar Persija yang dikenal dengan The Jakmania berunjuk rasa di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Selasa (5/5/2015). Dengan membawa atribut layaknya menonton pertandingan sepak bola, The Jakmania mendesak Presiden Joko Widodo untuk melanjutkan kompetisi QNB League musim ini dan menyelesaikan perseteruan Menpora dengan PSSI yang dapat berakibat buruk terhadap sepak bola Indonesia. TRIBUNNEWS/HERUDIN 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla mengapresiasi penangkapan para petinggi FIFA, yang diduga terlibat kasus suap dan pengaturan pertandingan.

Ia menilai tindakan keras tersebut adalah sesuatu yang harus dilakukan, untuk memperbaiki dunia persepakbolaan kedepannya.

"Itu suatu langkah yang baik, prinsip Olah raga itu kan sportif, jujur, nah kalau memang yang mengatur tidak jujur, berarti tidak sportif," kata Jusuf Kalla di Kantor Wapres, Jakarta Pusat, Kamis (28/5/2015).

Walau pun sejumlah petinggi FIFA itu termasuk Wakil Presiden FIFA Jeffrey Webb diamankan, namun kompetisi tetap jalan dan tidak terganggu.

Hal itu berbeda dengan apa yang terjadi terhadap Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI), yang dibekukan oleh Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora).

"Kalau FIFA kemudian kan yang ditangkap orangnya yang bersalah, bukan FIFA-nya yang dibekukan, sehingga sepakbola tetap jalan," ujarnya.

Sedangkan untuk kasus PSSI, menurut Wapres seharusnya yang ditindak adalah orang-orang yang diduga bermasalah.

Namun Menpora, Imam Nahrawi justru membekukan PSSI, dan membentuk tim transisi. Alhasil Kepolisian pun tidak mau lagi mengeluarkan izin untuk PSSI, sehingga kompetisi sepakbola di Indonesia untuk sementara dihentikan.

"Kalau FIFA yang diambil tindakan itu orangnya yang berbuat. memang sedikit berbeda dengan Indonesia, yang diambil tindakannya (di Indonesia), mustinya kalau salah (yang ditindak) orangnya, bukan PSSI-nya," ujar Wapres.

Ia mengakui dunia persepakbolaan di Indonesia harus terus dikembangkan, karena selama ini belum juga menunjukan hasil yang menggembirakan. Terkait konflik PSSI kemenpora, menurut nya yang terpenting adalah kompetisi sepakbola harus tetap hidup.

Rekomendasi untuk Anda

Berita Terkini

Klub
D
M
S
K
GM
GK
-/+
P
1
Borneo FC
6
6
0
0
12
3
9
18
2
Persita
7
4
1
2
9
9
0
13
3
PSIM
7
3
3
1
9
6
3
12
4
Persija Jakarta
7
3
2
2
13
8
5
11
5
Malut United
7
3
2
2
13
10
3
11
© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved