PSSI Dibekukan
Sriwijaya FC Minta Tim Transisi Netral dan Bekerja Cepat
Mereka harus berada di tengah-tengah, jangan memihak kubu ini atau kubu itu. Kita pun tidak mau ikut kompetisi bentukan Tim Transisi jk takdiakui FIFA
TRIBUNNEWS.COM, PALEMBANG -- Sriwijaya FC meminta Tim Transisi bentukan Kemenpora harus berkerja cepat dan bersikap netral, untuk menyelesaian berbagai persoalan yang membelenggu sepakbola Indonesia.
Sekretaris Tim SFC, Achmad Haris mengatakan dari ke-17 nama yang tergabung dalam Tim Transisi, hanya ada beberapa nama saja sudah cukup familiar dihadapan publik.
Namun terlepas dari semua itu, pihaknya sangat berharap agar Tim Transisi bentukan Kemenpora ini dapat merangkul PSSI yang kini statusnya tengah dibekukan. Sebab, biar bagaimanapun FIFA dan AFC sejauh ini masih mengakuinya sebagai organisasi sepakbola resmi di Indonesia.
“Mereka harus berada di tengah-tengah, jangan memihak kubu ini atau kubu itu. Kita pun tidak mau ikut kompetisi bentukan Tim Transisi jika tidak diakui FIFA dan AFC,” katanya.
Menurut Haris, Tim Transisi pun sebisa mungkin mementingkan perasaan pemain, karena dalam polemik ini yang paling dikorbankan adalah pemain.
Klub pun jelas mengalami kerugian dampak dari berhentinya kompetisi sekarang, karena dengan demikian pemasukan klub menjadi terhambat. Sementara pengeluaran untuk menggaji pemain jalan terus.
“Kalau kondisinya seperti ini terus, pasti kita tidak ada pilihan lain dengan merevisi kontrak pemain, agar klub tidak pailit (bangkrut),” tegasnya.
Sebelumnya, Menpora Imam Nahrawi mengumumkan susunan Tim Transisi "Indonesia Memanggil" di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat (8/5) yang terdiri atas 17 nama.
Dari 17 nama yang diumumkan, dikabarkan hanya ada beberapa orang saja yang memang mengerti seluk beluk sepakbola alias mengenyam dan menikmati sepakbola dari tombol remote TV.
Kendati demikian, Imam menyebut seluruh deretan tim transisi ini dihuni tokoh nasional yang disegani oleh masyarakat, tentunya memiliki track record positif.
Dalam penyusunan tim transisi politisi Partai Kebangkitan Bangsa itu mengusung tagline "Indonesia Memanggil" seperti tertera dalam blue print dan roadmap untuk mengurus sepakbola sekarang ini sampai tahun 2025.
“Tim transisi ini mengacu kepada roadmap yang saya buat. Ini sungguh membutuhkan waktu memilih nama-nama tersebut," ucap Imam.