Persija Jakarta
Terobosan Baru Manajemen Persija Jakarta
Macan Kemayoran menjadi satu-satunya klub profesional yang sebagian sahamnya dimiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD).
Laporan Wartawan Harian Super Ball, Jun Mahares
TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA - Manajemen Persija Jakarta resmi melepas 20 persen saham kepemilikannya kepada Pemerintah Provinsi DKI. Ini menjadi terobosan baru dalam sejarah kompetisi Liga Super Indonesia (LSI) digulirkan pada 2008. (Baca Juga: Ferry Paulus Sebut Keuangan Persija Memang Sudah Tak Sehat)
Macan Kemayoran menjadi satu-satunya klub profesional yang sebagian sahamnya dimiliki Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Kebijakan ini dapat dijadikan acuan bagi klub besar yang tidak sehat secara finansial.
Kesepakatan diperoleh setelah Presiden Klub Persija Ferry Paulus beserta jajarannya menemui Gubernur DKI Basuki Tjahya Purnama yang didampingi Sekretaris Daerah DKI Saefulloh dan perwakilan PT Jakarta Propertindo (anak usaha BUMD DKI).
Menurut Saefulloh, pada tahap pertama Pemprov DKI resmi membeli saham 20 persen PT Persija Jaya Jakarta. Sementara 20 lainnya dimiliki klub anggota internal Persija dan sisanya (60 persen) masih dikuasai manajemen lama yang dipimpin Ferry Paulus.
"Setelah proses audit selesai, tidak menutup kemungkinan kita akan beli 40 persen lagi untuk menguasai saham mayoritas klub," kata Sekreatris Daerah DKI Saefulloh yang ditemui di Balai Kota, Jakarta, Rabu (11/2/2015).
Selain bekerjasama di sektor finansial, Pemprov DKI juga bakal mendukung sarana latihan dan pembinaan kesebelasan tim Ibu Kota. Sarana olahraga sepak bola di Lapangan Banteng ataupun Pulomas, kemungkinan menjadi alternatif lokasi pemusatan latihan dan mes pemain.
Manajemen Persija pun menyambut baik langkah konkret dari Pemprov DKI. Namun, proses kerja sama ini diyakini bakal menjadi terobosan besar bagi kemajuan sepak bola Jakarta.
"Yang pasti hadirnya pemda akan membuat portfolio kita akan membesar. Artinya jika selama ini aset Persija hanya 1 atau 2 miliar, nantinya akan lebih tinggi lagi," ujar Ferry Paulus, Presiden Klub Persija.
Ferry juga berharap ada proyek bisnis yang dikelola seperti fasilitas lapangan dan tempat latihan maupun hotel. "Input dari Jakpro jangan membuat layaknya mess seperti biasa, tapi yang bisa prospek hingga 10 atau 20 tahun ke depan," ujarnya.